Minggu, 19 Desember 2010

REFLECTION FROM MINOR PROPHETS PART 7: ZEFANYA


PART 7. ZEFANYA

LET’S FIND THOSE THINGS!


Zefanya 2:3, ”Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.”

Dari pembacaan ayat diatas kita dapat menemukan tiga hal yang Tuhan mau untuk selalu kita cari dan lakukan sebagai orang-orang yang taat melakukan hukum Tuhan, sebagai orang-orang Kristen yang mengasihi-Nya, yaitu:

1. Pertama, carilah Tuhan senantiasa!

Ada dua tipe orang yang dapat melupakan Tuhan di dalam hidupnya: Pertama, orang yang setelah mengalami berkat yang berkelimpahan dari Tuhan kemudian terlarut dengan kenikmatan hidup yang indah, nyaman, dan penuh berkat itu sehingga dia melupakan bahwa ada Tuhan Yesus dibalik semua kesuksesan hidupnya. Kedua, orang yang mengalami hal yang sulit dan berada dalam penderitaan yang pada akhirnya menjadi marah kepada Tuhan, dan mempersalahkan-Nya atas segala kesulitan yang dia alami.
Namun sebagai kekasih Kristus, kita tidak boleh menjadi seperti yang manapun dari dua tipe orang ini, sebab semua itu tidaklah berkenan kepada Tuhan. Janganlah kita marah kepada Tuhan atas penderitaan yang kita alami, sebab pasti ada rencana yang indah dibalik semua itu yang sudah Tuhan sediakan. Dan janganlah menjadi orang yang melupakan Tuhan setelah kita menikmati berkat dari pada-Nya. Yang Tuhan mau adalah: carilah terus Tuhan baik ataupun tidak baik keadaan kita!

2. Kedua, carilah keadilan!

Karena sudah sulit menemukan keadilan di tanah Yehuda, maka Tuhan memperingatkan sisa orang-orang saleh yang ada di sana untuk tetap mencari keadilan dan berlaku adil. Sebagi umat yang dikasihi Tuhan, kitapun harus menerapkan perilaku adil dimanapun dan apapun yang kita lakukan. Jangan sampai Tuhan mencela kita karena ketidakadilan yang Ia temukan dalam diri kita!

3. Ketiga, carilah kerendahan hati!

Seringnya firman Tuhan berkata mengenai kerendahan hati menunjukkan betapa luar biasa pentingnya sifat manusia yang satu ini. Jangan sampai kita terjatuh karena kelakuan angkuh kita! Yang Tuhan inginkan adalah kita untuk memiliki hati yang selalu mau mengasihani, lembut, dan tidak sombong. Jangan sampai kita didapatkan Tuhan terlalu sombong sehingga Dia tidak dapat menerima kita. Ubahkanlah hati kita jika itu terlalu sombong dan jangan biarkan virus kesombongan menggerogoti dan menggelapkan hati kita sehingga kita melupakan kehendak Tuhan untuk memiliki anak-anak yang rendah hati, dan murah hati.
Carilah kualitas hidup yang terbaik di dalam Tuhan, dan jangan pernah melupakan-Nya dalam segala kondisi apapun dan membuat-Nya kecewa. Milikilah karakter Kristus sehingga kita dapat menyenangkan hati Tuhan! Halleluya, amin.

There is none like You my Lord. I want to love You my Gold
Nothing will separate me from You. I will search for You, and I’ll find You


Created date: Sunday, November 28th 2010

......................................................................

PART 7. Zephaniah

LET'S FIND THOSE Things!


Zephaniah 2:3, "Seek ye the LORD, all ye meek of the earth, which have wrought his judgment; seek righteousness, seek meekness: it may be ye shall be hid in the day of the LORD's anger."



From reading the above verses we can find three things that God wants us to always look for and do as the people who obey the law of God, and as Christians who loves Him, which are:

1. First, seek the Lord always!
There are two types of people who can forget the Lord in his life: First, people who after experiencing the abundant blessings of God and then dissolved with the pleasures of living a beautiful, comfortable, and full of blessings life, so he forgot that there was the Lord Jesus behind all the success of his life. Second, people who experience a difficult thing and be in agony that eventually became angry at God and blame Him for all the difficulties he experienced.
But as a lover of Christ, we should not be like that of any of these two types of people, because all that are not pleasing God. Let us not be angry with God for the suffering that we experienced, because there must be a wonderful plan behind all of that. And do not be the one who forget God when we enjoy the blessings from Him. What God wants is: always search for The Lord no matter how good or bad our circumstances!

2. Second, seek justice!

Because it's difficult to find justice in the land of Judah, the Lord warned the rest of the righteous ones who are there to still seek justice and be fair. As with people who loved the Lord, we too should adopt fair behavior wherever and whatever we do. Do not let God denounce us for the injustice which he found in us!

3. Third, seek humility!

How often the word of God says about humility shows us just how remarkable the importance of this human nature. Do not let us fall because of our arrogant behavior! What God wanted us to have is a heart of gentle, and not arrogant. Don't get too cocky so that our Lord can not accept us. Change our hearts if it too arrogant and do not let arrogance viruses gnawing and darken our hearts so that we forget God's will to have humble, and generous children.
Find the best quality of life in the Lord, and never forget Him in all circumstances and make Him disappointed. Have the character of Christ so that we can please God! Hallelujah, amen.

'There is none like You my Lord. I want to love you my Gold
Nothing will separate me from You. I will search for You, and I'll find You


Created date: Sunday, November 28th 2010

Rabu, 15 Desember 2010

About The Top 10 Captains... Part # 2

KAPTEN no. 10: Milka Ramli




Hello Everyone... Saya mau menuliskan ungkapan kebanggaan saya kepada 10 orang dosen yang saya kagumi. Pahlawan-pahlawan Kristus ini adalah orang-orang yang terus membantu saya naik ke atas, membantu junior kecil ini untuk naik setahap demi setahap untuk menjadi semakin dewasa dalam iman, pengetahuan, dan pengalaman di dalam Kristus. Terima kasih atas segala pengajaran dan tuntunan yang kalian berikan bagiku di dalam kehidupanku walau hanya singkat saja...


Bu Milka adalah sosok yang menyenangkan dan amat sangat ramah. Cara bicaranya halus, sopan, dan menyenangkan. Bahkan kalaupun Ia marah, tidak terlihat seperti sedang marah. Dosen yang satu ini sangat ingin melihat kemajuan mahasiswa yang Ia ajarkan. Terbukti jika ada yang memiliki nilai jeblok, akan dipanggil oleh beliau dan mendapatkan pengarahan khusus darinya.

Mata kuliah yang beliau ajarkan sejauh ini adalah Bahasa Inggris dan Apologetika. Tidak banyak yang senang mempelajari Inggris, namun saya dan beberapa kawan semangat dalam mempelajarinya. Walaupun terkesan singkat dan hanya seperti pengantar, tapi pelajaran ini menyenangkan dan penting buat saya. Soal Apologetika, ada mahasiswa yang menyukainya melebihi saya, dan dia mengatakan bahwa bagus sekali mendapat pengajaran dari bu Milka. Memang, dosen yang ramah ini sangat disukai mahasiswa!

Perkataan yang selalu kuingat darinya adalah ketika Ia memanggil saya dengan sebutan "Good Student". Ini harus dijadikan patokan untuk dapat maju lebih jauh lagi, dan belajar dengan lebih dahsyat lagi, agar perkataan julukan "Good Student" itu tetap boleh ada padaku. Padahal aku merasa tidak ada apa-apanya, dan selalu merasa menjadi orang yang paling payah, tetapi beberapa orang selalu mengatakan hal yang baik padaku. Kuanggap ini cara Tuhan untuk membuatku sadar bahwa aku juga berharga dan penting bagi-Nya.

Anyway, many thanks for everything, for everything you've said and taught. They are wonderful and gonna be useful in our life. Terima kasih juga untuk perangai yang selalu ceria, pribadi yang menyenangkan, dan perhatian yang besar pada kami mahasiswa APT. Saya bersyukur bisa bertemu dosen seperti ibu Milka. May God always bless your life and give you a good health to enjoy this life in His presence.... Amen.

Minggu, 12 Desember 2010

REFLECTION FROM MINOR PROPHETS PART 6: HABAKUK

PART 6. HABAKUK




KARAKTER YANG TAK BERGUNA

Habakuk 2:4-5, ”Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya. Orang sombong dan khianat dia yang melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia orang mati dan tidak kenyang-kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya.”

Dalam serial buku The Chronicles of Narnia: Prince Caspian, dikisahkan mengenai seorang dwarf yang sombong bernama Nikabrik. Dwarf ini tidak mau membantu Caspian untuk merebut takhta kerajaan yang seharusnya menjadi miliknya, karena Nikabrik menganggap bahwa manusia itu makhluk rendahan yang kejam, dan kesombongannya juga membuatnya membenci Doctor Cornelius yang adalah keturunan campuran manusia dan dwarf. Pada akhirnya Nikabrik pun mati dengan sia-sia ketika sedang merancangkan perbuatan jahat atas pangeran Caspian.
Nabi Habakuk menuliskan perkataan Tuhan mengenai orang-orang Kasdim (Babel) yang akan menjalankan penghukuman Tuhan atas Yehuda. Semua ini dikarenakan keheranan Habakuk mengenai cara Tuhan untuk memakai bangsa Babel yang kejam itu untuk menghukum Yehuda yang menurut Habakuk jauh lebih baik daripada orang-orang Kasdim tersebut. Namun Tuhan berkata bahwa bangsa yang sombong, tamak, dan penuh khianat pada akhirnya juga akan Tuhan hukum dan mereka tidak akan tetap ada oleh sebab kejahatan mereka yang parah tersebut.
Kesombongan bukanlah sesuatu yang baik, melainkan itu adalah karakter yang tak berguna dari manusia yang harus dihilangkan. Babel akan dimusnahkan oleh Tuhan akibat kesombongan, ketamakan, dan kejahatannya. Ini menunjukkan bahwa Tuhan kita tidak senang sama sekali dengan orang-orang yang memiliki karakter seperti ini. Jika kita lebih unggul dalam hal apapun dibandingkan orang lain, janganlah kita menjadi sombong dan menganggap remeh mereka. Atau jika ada orang yang membuat kita marah, janganlah kita mendendam pada mereka dan akhirnya menganggap rendah mereka karna tingkah laku mereka.
Nikabrik mati dalam kebodohannya dan tertelan dalam kesombingannya sendiri, begitu pula pada akhirnya negeri orang Kasdim hancur dan musnah karena kejahatan yang mereka perbuat sendiri. Bagaimanakah dengan kita? Apakah kita mau ikut dalam daftar orang-orang yang dimurkai Tuhan karena kesombongan yang dilakukannya? Jangan sampai! Tuhan ingin kita memiliki karakter yang rendah hati dan lemah lembut, sama seperti Tuhan kita Yesus adalah pribadi yang lemah lembut dan penuh kebaikan. Jadi, milikilah kerendahan hati, dan buang jauh-jauh karakter kita yang tidak berguna, maka hidup kita akan jadi jauh lebih bersinar dan disenangi banyak orang!


Satu hal akan kuingat:
Yaitu bahwa kesombongan hanya akan membuatku jatuh
Satu hal akan kulakukan:
Yaitu merendahkan hati sehingga aku terus melesat tinggi


Created date: Sunday, November 28th 2010

......................................................................

PART 6. Habakkuk




USELESS CHARACTERS


Habakkuk 2:4-5, "Behold, his soul which is lifted up is not upright in him: but the just shall live by his faith. Yea also, because he transgresseth by wine, he is a proud man, neither keepeth at home, who enlargeth his desire as hell, and is as death, and cannot be satisfied, but gathereth unto him all nations, and heapeth unto him all people."


In the book series The Chronicles of Narnia: Prince Caspian, told about an arrogant dwarf named Nikabrik. This dwarf is not willing to help Caspian to seize the throne that should be his, because Nikabrik assume that human beings are inferior creature that are cruel. His arrogance also made him hate Doctor Cornelius who was a descendant of a mixture of human and dwarf. In the end Nikabrik died in vain when he made an evil plan to prince Caspian.
The prophet Habakkuk wrote down what God says about the Chaldeans (Babylon), who will run the punishment of God on Judah. All this is due to the astonishment of Habakkuk about God's ways to use the cruel Babylonians to punish Judah, which, according to Habakkuk much better than the Chaldeans. But God says that a nation that arrogant, greedy, and perfidious will also be punished by God and they will not remain because of their crimes are severe.
Arrogance is not a good thing, but it is a useless character of the man who should be eliminated. Babylon was destroyed by God due to pride, greed, and wickedness. This shows that our God is not pleased at all with people who have characters like this. If we are superior in any respect than anyone else, let us not be arrogant and underestimate them. Or if there are people who make us angry, we must not grudge to them and eventually despise them because their behavior.
Nikabrik died in ignorance and swallowed in his own pride, as well as ultimately the land of the Chaldeans destroyed because of thier own evil deeds. How about us? Do we want to come in the list of those who incurred the Wrath of God because of their pride? Do not be! God wants us to have the character of humble and meek, just like our Lord Jesus was gentle and benevolent. So, be humble, and throw away our character that is not useful, then our lives will be much more shine and liked by a lot of people!


One thing to remember:
Pride will only make me fall
One thing I would do:
Humility will keep me stand on a top of high mountain


Created date: Sunday, November 28th 2010

Jumat, 10 Desember 2010

About The Top 10 Captains... Part # 1

KAPTEN No. 4 : Rohana Joshua Sutjiono



Hello Everyone... Saya mau menuliskan ungkapan kebanggaan saya kepada 10 orang dosen yang saya kagumi. Pahlawan-pahlawan Kristus ini adalah orang-orang yang terus membantu saya naik ke atas, membantu junior kecil ini untuk naik setahap demi setahap untuk menjadi semakin dewasa dalam iman, pengetahuan, dan pengalaman di dalam Kristus. Terima kasih atas segala pengajaran dan tuntunan yang kalian berikan bagiku di dalam kehidupanku...


Pertama kepada Bu Rohana Sutjiono. Pengalaman pertamaku belajar selama satu minggu bersama beliau tidak diawali dengan cukup baik, karena saya memiliki pergumulan pribadi yang mempengaruhi kualitas belajar saya. Beberapa kali saya telat masuk kuliah, dan saya akui, saya payah sekali dan memalukan di hadapan beliau.

Namun saya kagum karena bu Rohana sangat sabar sekali terhadap kelas kami yang sangat mengecewakan, dan tetap mengajar dengan senyuman yang manis. Bu Rohana memang menyandang gelar doktor dari Amerika, namun beliau sangat rendah hati dan baik sekali, piawai dalam mengajar, dan menekankan reaksi mahasiswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Artinya, mahasiswa juga mendapat peran yang cukup banyak dan tidak hanya diam saja mendengarkan pengajaran sang dosen.

Hal yang unik dari pelajaran beliau adalah adanya tugas wawancara sebanyak dua kali, yaitu mewawancarai seorang gembala suatu gereja, dan masyarakat sekuler. Tidak heran memang, mengingat yang beliau ajarkan pada kami adalah pelajaran "Urban Ministry". Dosen satu ini sangat murah senyum, sabar, namun juga tegas. Ketegasannyapun tersembunyi di balik senyumannya, hahaha.. Benar-benar kesempatan yang luar biasa untuk mendapatkan pengajaran dari beliau.

Di penghujung hari terakhir kegiatan belajar mengajar kami, bu Rohana membawakan ke kelas kami sesuatu yang tidak kami duga, yaitu teh, kopi, dan dua kotak Dunkin Donuts! Haha, hal ini tidak akan dapat saya lupakan, "kenakalan" kami dibalas dengan kebaikan ibu yang luar biasa ini. Kejadian ini menjadikan beliau dosen ketiga yang membawakan kami makanan dan belajar sambil bersantap ria... (Dua dosen sebelumnya adalah Bapak Ongkie dan Pak Vernineto).

Tahun depan nampaknya kami akan diajar kembali oleh beliau, dan kesempatan emas ini akan kupakai untuk memperbaiki kesalahan saya sebelumnya, yaitu sering telat dan tidak disiplin. Kali ini, tidak perduli saya sedang ada masalah pribadi ataupun tidak, saya akan datang secepat mungkin setiap harinya dan belajar semaksimal mungkin... Wait and see if I can, and I have to!

Oh ya, satu nasehat yang bu Rohana berikan padaku adalah bahwa saya HARUS melanjutkan studi S1 saya dan menginjaki pendidikan yang lebih tinggi lagi. Ini akan terus saya pegang, dan saran beliau pasti akan kulaksanakan... Thanks for everything Lady Rohana! Selalu merupakan kebanggaan bagiku untuk mendapatkan pengajaran darimu... Kiranya Tuhan memberkati keluargamu, dan memberikan kesehatan padamu senantiasa. Sukseslah terus dalam pelayanan yang memuliakan nama Tuhan, GOD BLESS'!!!! ~ By: Dan Han

REFLECTION FROM MINOR PROPHETS PART 5: MIKHA


PART 5. MIKHA

WHAT’S GOOD TO DO? (NO ENGLISH VERSION)

Mikha 6:8, ”Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"

Hukum di Indonesia sepertinya sudah tidak mempertahankan keadilan. Karena koruptor negara yang membuat rakyat miskin dipenjara dengan fasilitas yang mewah, sedangkan pembuat kejahatan kecil seperti maling ayam dipenjara dengan fasilitas yang tidak baik. Malah kalau sedang sial, sebelum sampai dipenjara dia sudah dihajar mati.
Hubungan suami istri di Indonesia pun semakin banyak yang retak lantaran perselingkuhan terjadi dimana-mana, dan banyak kalangan artis yang bercerai karena hal ketidaksetiaan.
Banyak pula hamba Tuhan di Indonesia yang terlalu sombong dan angkuh karena kesuksesan pelayanannya dan akhirnya menjadikan pelayanan sebagai bisnis dan menimbulkan sakit hati jemaat dimana-mana. Mereka tidak lagi menunjukkan kerendah hatian di hadapan Tuhan.
Namun lewat kitab Mikha kita dapat mengerti hal baik apa yang Tuhan mau dan tuntut untuk kita lakukan, yaitu tiga hal yang bertentangan dengan tiga kasus yang baru kita bahas:

1) Tuhan menginginkan kita untuk berlaku adil.
Dalam segala tingkah laku kita berbuatlah keadilan, dan membela yang benar serta menolak yang berbuat salah. Membagikan upah secara adil serta memberikan kasih sayang dengan adil kepada siapapun.

2) Tuhan menginginkan kita untuk mencintai kesetiaan.
Setialah kepada Tuhan, setialah kepada pasangan hidup kita, dan setialah pada segala pekerjaan yang sudah Tuhan percayakan untuk kita lakukan. Ketika kita setia pada segala sesuatu yang baik, Ia akan memperhitungkan itu sebagai kebenaran.

3) Tuhan menginginkan kita untuk hidup rendah hati di hadapan-Nya.
Kesombongan tidak akan pernah membawa kita kepada kebahagiaan. Tuhan tidak senang sama sekali dengan orang yang sombong, baik itu menyombongkan kekayaannya, talentanya, atau bahkan pelayanan sekalipun, semuanya jelek di mata Tuhan. Jauhilah kesombongan dan hiduplah dengan kerendah hatian di hadapan Tuhan, sehingga berkat yang dari pada-Nya dan sukacita akan melimpah bagi kita di dalam kehidupan kita, percayalah!
Jadi, lakukanlah apa yang baik yang sudah Tuhan perintahkan kepada kita semua lewat perantaraan hamba-Nya Mikha. Dikatakan bahwa itu bukan sekadar permintaan-Nya, melainkan apa yang Tuhan tuntut dari kita! Jadi, lakukanlah apa yang baik untuk dilakukan, Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin!

Tuhan, ajarilah aku untuk berlaku adil...
Bapa, peringatkanlah aku untuk tetap setia...
Yesus, biarlah aku terus rendah hati walaupun berhasil...
Roh Kudus, sehingga nama-Mu tetap mulia selamanya... Amin.


Created date: Saturday, November 27th 2010

Jumat, 03 Desember 2010

REFLECTION FROM MINOR PROPHETS PART 4 : JONAH

”I LOVE YOU MY SON...”

Yunus 4:11, ”Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?”




Yunus enggan pergi ke kota Niniwe untuk memperingatkan musibah yang akan Allah adakan bagi kota itu. Yunus enggan melihat pertobatan akan dilakukan oleh penduduk Niniwe, dan Yunus enggan melihat Tuhan melimpahkan kemurahan-Nya atas Niniwe sehingga malapetaka tidak jadi dikirmkan-Nya atas kota yang jahat itu. Pertanyaannya: Mengapa?
Niniwe adalah kota yang jahat. Niniwe adalah kota besar dengan penduduk yang keji. Niniwe adalah tempatnya penduduk yang tidak segan-segan menggantung tengkorak musuh-musuh mereka di tembok, menyiksa bangsa yang mereka kalahkan dengan menguliti mereka hidup-hidup, mencabut lidah mereka, ataupun menancapkan mereka dengan tombak ke tembok. Karena itu kota yang jahat ini sangat ingin Yunus lihat dalam keadaan hancur. Namun Yunus tidak bisa lari dari perintah Tuhan, dan diapun memperingatkan bangsa itu sehingga mereka semua bertobat. Lalu apa reaksi Tuhan?
Tuhan mengampuni mereka. Tuhan menyesal atas rencana-Nya untuk menunggangbalikkan kota ini. Tuhan melihat ketulusan mereka dalam bertobat, bahkan ternak merekapun diharuskan berpuasa. Tuhan memberikan kesempatan kedua bagi Niniwe. Sekali lagi, mengapa?
Karena Dia memiliki kasih. Kasih Tuhan sungguh melimpah pada umat manusia sehingga bangsa paling jahat pun masih Tuhan berikan pengampunan yang seharusnya tidak mereka peroleh. Ini semua karena hati Tuhan terlalu lembut untuk menghukum orang-orang berdosa yang dengan kesungguhan mencari pertobatan dari Tuhan. Kita jadi mengingat kasih Allah pada umat manusia sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk tersiksa dan menderita dengan sangatnya hanya untuk menebus dosa manusia yang sudah terlampau bejat. Sama seperti Niniwe, kesempatan kedua Tuhan berikan pada kita.
Dosa apa yang kita perbuat dalam waktu dekat ini? Apakah sangat parah sehingga membuat kita berpikir Tuhan murka dengan sangat dan tidak akan mengampuni kita lagi? Salah. Karena sesungguhnya kasih Tuhan tidak terbatas. Selama kita masih mencari-Nya dengan kesungguhan dan ketulusan, Ia tidak akan pernah tega untuk tidak memaafkan kita. Namun jangan memanfaatkan ini untuk mempermainkan Tuhan dan terus berbuat dosa, karena Ia tidak akan membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena itu ingatlah satu hal yang penting; yaitu dalam kondisi apapun kasih-Nya tetap ada untuk kita, dan Dia akan selalu berkata: ”I love you My son...”

Terima kasih Tuhan untuk cinta-Mu
Pengampunan-Mu amat besar bagi hidupku
Itu tidak akan pernah berubah sedari dulu
Dan kutahu itu tidak akan hilang dimakan waktu


Created date: Saturday, November 27th 2010

......................................................................

"I LOVE YOU MY SON ..."

Jonah 4:11, " And should not I spare Nineveh, that great city, wherein are more then sixscore thousand persons that cannot discern between their right hand and their left hand; and also much cattle?"

Jonah reluctantly went to Nineveh to warn the calamities that God would have put to the city. Jonah was reluctant to see the conversion be happen by the inhabitants of Nineveh, and Jonah was reluctant to see God bestow His mercy on Nineveh so that the catastrophe is not sent by Him for that evil city. The question is: Why?
Nineveh was a wicked city. Nineveh is a big city with an evil population. Nineveh was the place where people did not hesitate to hang the skulls of their enemies on the wall, torturing people who they beat by skinning them alive, pulling their tongues, or stick them with a spear into the wall. Therefore, Jonah was eager to see this wicked city in ruins. But Jonah could not escape from God's command, and he warned the nation so that they all repent. Then what is God's reaction?
God forgive them. God feel sorry for his plan to topsy-turvy the town. God saw their sincerity in repentance, even the cattle commanded to fasting. God gives second chances to Nineveh. Once again, why?
Because He has love. God's love was abundant for human race so that the most evil nation still given forgiveness from God. A forgiveness that they should not earn. This is all because God's heart is too soft to punish sinners who sincerely seek repentance from God. We're so remember the love of God in mankind that He gave His only begotten Son to suffer and suffer in pain only to atone for the sins of mankind that was too depraved.
Just as Nineveh, God also gave the second chance to us.
What kind of sins that we've done in the near future? Does it make us think God is very angry with and will not forgive us anymore? Wrong. Because God's love is not limited. As long as we still seek Him with earnestness and sincerity, he will never have the heart to not forgive us. But do not take advantage of this to trick the Lord and continue to sin, because He will not let himself be mocked. Therefore, remember one important thing: that is in any condition His love will still there for us, and He will always say: "I love you My son ..."



Created date: Saturday, November 27th 2010

Sabtu, 27 November 2010

REFLECTION FROM MINOR PROPHETS PART 3 : AMOS

PART 3. AMOS

THE PATH TOWARD LIFE


Amos 5:4-6, ” Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: "Carilah Aku, maka kamu akan hidup! Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap." Carilah TUHAN, maka kamu akan hidup, supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel.”



Amos adalah seorang peternak domba dan pemungut buah ara di hutan yang Tuhan panggil untuk menjadi seorang nabi. Nabi yang berasal dari Tekoa di tanah Yehuda ini Tuhan tugaskan untuk memperingati Israel akan kebejatan dan kejahatannya. Banyak nubuatan dan peringatan yang Amos sampaikan langsung dari mulut Tuhan, salah satunya yaitu yang ada di dalam pasal lima ayat empat sampai enam yang isinya berbunyi mengenai peringatan Tuhan akan penyembahan berhala di Betel dan Gilgal.


”Carilah Aku, maka kamu akan hidup! Janganlah kamu mencari Betel, janganlah pergi ke Gilgal dan janganlah menyeberang ke Bersyeba, sebab Gilgal pasti masuk ke dalam pembuangan dan Betel akan lenyap.” Betel dan Gilgal adalah termasuk kota pusat penyembahan berhala sinkretistik negeri Israel, karena itulah Tuhan dengan tegas melarang orang Israel untuk mencari pertolongan dari berhala-berhala dan dewa-dewa mereka. Karena apa? Karena semua berhala yang ada di Gilgal maupun Betel pada akhirnya akan lenyap, dan dewa-dewa mereka tidak akan mampu menolong mereka dari murka Allah. Namun sebaliknya, yang mencari Tuhan akan tetap hidup. Mengapa? Karena Ialah sumber kehidupan utama di bumi ini, dan Dialah jalan yang menuju hidup.



Terkadang di dalam kehidupan ini ketika kita mengalami kesulitan besar kita tidak mencari Tuhan sebagai Penolong sejati terlebih dahulu, melainkan mengandalkan kekuatan kita dan orang lain. Sebagai contoh, ketika kita mengalami sakit penyakit, apakah yang terlintas paling pertama di benak kita? Obat atau pertolongan Tuhan Yesus? Memang sama sekali tidak salah memakai obat, tapi utamakanlah berdoa kepada Tuhan terlebih dahulu, barulah setelah itu kita mengkonsumsi obat ataupun pergi ke dokter. Itupun harus tetap disertai doa.
Akan jauh lebih parah jika kita malah mengandalkan kekuatan setan untuk mengatasi masalah kita. Tidak ada jodoh? Kita pergi ke tukang ramal. Ingin kaya? Pergi ke dukun, dan dengan rajinnya membaca horoscope. Semua itu bukanlah kebenaran dan hanya sampah. Pada akhirnya semua itu akan lenyap, tetapi Tuhan dan firman-Nya akan selalu ada, karena hanya Tuhanlah andalan kita satu-satunya dan jalan yang menuju kepada kehidupan yang sejati, kekal, dan penuh kebahagiaan. Jesus loves you!


I will walk to the life, through You O Lord, the true path
Stay away from You and rely on other things beside You, will lead me to the death.
So I will follow You as my true ’Path’ toward life.
And I will be leads to the eternal life by Your grace


Created date: Saturday, November 27th 2010

...........................................................................

PART 3. AMOS

THE PATH TOWARD LIFE


Amos 5:4-6, "The LORD says to the people of Israel, "Come to me, and you will live. Do not go to Beersheba to worship. Do not try to find me at Bethel--Bethel will come to nothing. Do not go to Gilgal--her people are doomed to exile." Go to the LORD, and you will live. If you do not go, he will sweep down like fire on the people of Israel. The fire will burn up the people of Bethel, and no one will be able to put it out."


Amos was a sheep shepherd and collector of figs in the forest that fulfill God's calling to become a prophet. He is a prophet from Tekoa in Judah that the Lord commanded to commemorate Israel's depravity and wickedness. Many prophecies and warnings announced by Amos directly from the mouth of God. One of which is in chapter five verses four to six which contents about the warnings from God that cursed idolatry at Bethel and Gilgal.



"Come to me, and you will live. Do not go to Beersheba to worship. Do not try to find me at Bethel. Bethel will come to nothing. Do not go to Gilgal--her people are doomed to exile." Bethel and Gilgal were the center of pagan city in Israel, that's why God strictly forbade the Israelites to seek help from the idols. Why? Because all the idols in Gilgal and Bethel will eventually disappear, and their gods will not be able to help them from the wrath of the LORD. But otherwise, who seek the Lord shall live. Why? Because He is the main source of life on this earth, and He is the path that led to life.
Sometimes in life when we have great difficulty we do not seek God as a true helper in advance, but rather rely on our strength and others. For example, when we experience sickness, what comes most to our mind first? Medicines or Lord Jesus' help? It was not wrong to use medicines, but pray to God first, then after that we can consume medicines or go to the doctor. And even then we must keep on praying.

God and His word will always exist, because only God is our mainstay and the only road that leads to true, eternal, and full of happiness life. Jesus loves you!


I will walk to the life, through You O Lord, the true path
Stay away from You and rely on other things beside You, will lead me to the death.
So I will follow You as my true ’Path’ toward life.
And I will be leads to the eternal life by Your grace


Created date: Saturday, November 27th 2010

REFLECTION FROM MINOR PROPHETS PART 2 : JOEL


PART 2. YOEL

KASIH YANG MAHAKUASA


Yoel 3:17-21, ”Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi. Pada waktu itu akan terjadi, bahwa gunung-gunung akan meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, dan segala sungai Yehuda akan mengalirkan air; mata air akan terbit dari rumah TUHAN dan akan membasahi lembah Sitim. Mesir akan menjadi sunyi sepi, dan Edom akan menjadi padang gurun tandus, oleh sebab kekerasan terhadap keturunan Yehuda, oleh karena mereka telah menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tanahnya. Tetapi Yehuda tetap didiami untuk selama-lamanya dan Yerusalem turun-temurun. Aku akan membalas darah mereka yang belum Kubalas; TUHAN tetap diam di Sion."

Suatu saat seorang anak muda yang bernama Theodore McBride mencoba nekad mengendarai mobil ayahnya tanpa izin. Hal ini dia lakukan karena dia baru saja mendapatkan Surat Izin Mengemudi. Namun terjadi hal yang buruk karena mobil yang Ia kendarai tabrakan dan rusak berat. McBride berpikir bahwa inilah akhir hidupnya, ayahnya akan marah besar! Tapi setelah pulang, reaksi yang tidak diduga Ia dapatkan, ayahnya memeluk dirinya dengan kencang dan menangis. Disinilah McBride menyadari bahwa ayahnya sangat mengasihi dia, dan tidak mementingkan mobil yang rusak tersebut. Kasih ayahnya padanya sungguhlah besar.


Yehuda sudah menjadi umat yang mengecewakan Tuhan dengan parah sekali. Mereka mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa yang istri-istrinya mereka ambil untuk dinikahi, yaitu menyembah dewa-dewa dan patung-patung. Hal ini sungguh menyakiti hati Tuhan. Tuhanpun menghukum mereka dengan menyerahkan mereka ke dalam kekuasaan bangsa-bangsa lain seperti Babel, ataupun Mesir. Namun kasih Tuhan melebihi segala tindakan jahat manusia, karena Tuhan tetap mengasihi bangsa yang keras hatinya ini. Walaupun hukuman diberikan kepada mereka untuk sementara waktu, namun Tuhan Allah tetap menjanjikan kebebasan bangsa Yehuda, dan bahkan kesuburan pada hasil tanahnya. Bangsa-bangsa yang menjajah mereka akan diusir jauh-jauh dan tidak lagi berkuasa atas Yehuda. Bahkan Tuhan akan membalaskan kembali perbuatan keji bangsa-bangsa yang menindas Yehuda, dan pada akhirnya, Tuhan tetap akan menjadi Allah di tanah Yerusalem dan Allahnya bangsa Yehuda. Ini adalah janji yang Ia ucapkan sendiri lewat perantaraan nabi Yoel, dan janji ini Ia genapi.
Kasih yang Mahakuasa bukanlah sebuah kasih yang ringan dan sepele. Kasih Tuhan tidak bisa kita pahami, begitu dalam dan luar biasa bagi kita umat yang dikasihi-Nya. Seberapa beratnyapun dosa kita, Tuhan akan tetap ada untuk memberikan pengampunan selama kita dengan tulus meminta ampun kepada-Nya, dan jangan dengan sengaja melakukan dosa lagi. Carilah hadirat Tuhan selalu dan lakukan segala yang Ia mau kita lakukan. Dialah Bapa yang mengasihi kita seperti ayah McBride mengasihi anaknya, bahkan jauh lebih dalam kasih Tuhan kita dibanding kasih ayah di dunia ini. Datanglah pada-Nya, rasakan kasih-Nya, dan biarlah Ia memelukmu dengan kemesraan!

O God, Your love is too far to be understand by men. Thanks for that mighty love...


Created date: Saturday, November 20th 2010

.......................................................................

PART 2. JOEL

THE ALMIGHTY LOVE


Joel 3:17-21, "Then, Israel, you will know that I am the LORD your God. I live on Zion, my sacred hill. Jerusalem will be a sacred city; foreigners will never conquer it again. At that time the mountains will be covered with vineyards, and cattle will be found on every hill; there will be plenty of water for all of Judah. A stream will flow from the Temple of the LORD, and it will water Acacia Valley. "Egypt will become a desert, and Edom a ruined waste, because they attacked the land of Judah and killed its innocent people. I will avenge those who were killed; I will not spare the guilty. But Judah and Jerusalem will be inhabited forever, and I, the LORD, will live on Mount Zion."


One day a young man named Theodore McBride tried to drive his father's car without permission. He did this because he just get a driving license. But the bad thing happened because the car that he drove crashed and damaged so hard. McBride thinks that this is the end of his life, his father would be furious! But after coming home, he got an unexpected reaction. His father hugged him tightly and cried. This is where McBride noticed that his father loves him, and are not concerned with the damaged car. Her father's love is indeed big.
Judah had become a disappointing God's people so badly. They were following their wives to worship the idols. It really hurt God. Lord punished them by handing them to the other nations such as Babylon, or Egypt. But the love of God surpasses all human's evil actions, because God still loves this nation so hard. Although the punishment given to them, but the Lord God still promises freedom of the nation of Judah, and even fertility in the soil. The nations who invaded them will be expelled away and no longer rule over Judah. Even God will avenge back abominations of the nations that oppressed Judah, and in the end, God still will be a God in the land of Jerusalem and Judah. This is a promise that he himself pronounce through the prophet Joel, and he fulfilled this promise.

Love of the Almighty is not a love of light and trivial. God's love we can not understand, so deep and extraordinary for us whom he loved. No matter how serious our sins, God will still be there to provide forgiveness for we that sincerely ask for His forgiveness, and do not intentionally committing the sin again. Seek God's presence always and do all that He wants us to do. He is the Father who loves us like McBride's father that loves his son, even more than that. Come to Him, feel His love, and let He embrace you tightly!


O God, Your love is too far to be understand by men. Thanks for that mighty love ...



Created date: Saturday, November 20th

Jumat, 19 November 2010

REFLECTION FROM MINOR PROPHETS PART 1 : HOSEA


PART 1. HOSEA

TAAT WALAUPUN BERAT


Hosea 1:2-9, “...berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN." Maka pergilah ia dan mengawini Gomer binti Diblaim, lalu mengandunglah perempuan itu dan melahirkan baginya seorang anak laki-laki...”

Apa yang akan kita lakukan jika Tuhan memerintahkan kita untuk melakukan hal-hal yang berat yang bagi kita amat sulit untuk melakukannya? Mampukah kita taat? Hosea menunjukkan kesetiaan dan ketaatannya sebagai nabi Allah. Perintah Allah padanya cukup aneh dan sulit, yaitu untuk menikahi perempuan sundal. Ada banyak dampak buruk jika Ia melakukan ini, yaitu Ia akan dipandang jelek oleh orang-orang sekitarnya yang mengenalnya sebagai nabi, lalu ada kemungkinan dia akan dikhianati dan perempuan itu akan berselingkuh (dan terbukti, Gomer, perempuan itu, kembali pada kebiasaannya untuk bersundal). Namun Hosea tetap taat kepada Tuhan dan melakukan segala perintah-Nya sebagai lambang dari Israel yang bersundal hebat dengan menyembah berhala. Bahkan, Hosea rela memberi ketiga anaknya nama yang memilik arti jelek, karena itu juga perintah Tuhan. Namun sekali lagi, Ia tetap taat.
Terkadang kita menghadapi banyak pilihan sulit yang membuat kita harus memilih antara kehendak kita maupun kehendak Tuhan. Contoh sederhana adalah ketika kita akan memberi persembahan di gereja, dan uang yang ada di dompet kita adalah pecahan besar semua. Mampukah kita memberikan yang terbaik untuk pekerjaan Tuhan? Atau hanya memberi yang paling sedikit, bahkan tidak memberi sama sekali? Jika ada orang yang sangat butuh pertolongan kita, namun jika kita menolongnya kita akan mengalami kerugian, mampukah kita mengikuti kehendak Tuhan untuk memberikan bantuan? Tentu kita hanya membantu jika orang yang meminta pertolongan itu jujur dan tulus tanpa motivasi yang salah.
Percayalah bahwa apa yang Hosea alami tidak mudah, namun Ia tetap mampu untuk taat. Bagaimana dengan kita? Sebagai umat Tuhan yang setia kita pun harus senantiasa mengikuti kehendak Tuhan dalam hidup kita, dan melaksanakan segala perintah-Nya seberat apapun itu. Dan yakinlah, Tuhan tahu yang terbaik bagi kita selama kita taat, dan hasil dari ketaatan kita tidak akan pernah menjadi sia-sia. Tuhan memberkati!

Walaupun berat, aku mau taat.
Karena Engkau tahu yang terbaik untukku.
O Yesusku, aku bersyukur atas segala kebaikan-Mu di sepanjang waktuku
Hanya bagi-Mu segala kemuliaan, dan segala keagungan.
Amin


Created date: Friday, November 19th 2010

...................................................................................

PART 1. Hosea
OBEYING DIFFICULT COMMAND


Hosea 1:2-9, " When the LORD first spoke to Israel through Hosea, he said to Hosea, "Go and get married; your wife will be unfaithful, and your children will be just like her. In the same way my people have left me and become unfaithful." So Hosea married a woman named Gomer, the daughter of Diblaim. After the birth of their first child, a son, the LORD said to Hosea, "Name him 'Jezreel,' because it will not be long before I punish the king of Israel for the murders that his ancestor Jehu committed at Jezreel. I am going to put an end to Jehu's dynasty. And in Jezreel Valley I will at that time destroy Israel's military power." Gomer had a second child--this time it was a girl. The LORD said to Hosea, "Name her 'Unloved,' because I will no longer show love to the people of Israel or forgive them. But to the people of Judah I will show love. I, the LORD their God, will save them, but I will not do it by war--with swords or bows and arrows or with horses and horsemen." After Gomer had weaned her daughter, she became pregnant again and had another son. The LORD said to Hosea, "Name him 'Not-My-People,' because the people of Israel are not my people, and I am not their God."



What would we do if God commands us to do things that are very difficult for us to do? Can we obey? Hosea showed loyalty and obedience as a prophet of God. God gave him a quite strange and difficult command, which is to marry a harlot. There are many adverse effects if he did this, that he would be viewed badly by the people around him who knew him as a prophet, then there is the possibility he would be betrayed and the woman will be having an affair (and proven, Gomer, the woman, back to her bad habit). But Hosea remained obedient to God and do His commandments as a symbol of Israel's that commits idolatry. In fact, Hosea willing to give her three children a name that stands ugly, because it is God's command. But again, he remained obedient.
Sometimes we face many difficult choices that make us have to choose between our will and the will of God. A simple example is when we give offerings at church, can we give our LORD the best for His work in our church? Or just give the least, even not give at all? If there are people who really need our help, but if we help him we will suffer losses, Could we follow God's will to provide assistance? Of course we only help if the person requesting help is honest and sincere without wrong motivation.
What Hosea did was not easy, but he is still able to be obedient. What about us? As a faithful people of God we must always follow the will of God in our lives, and perform all His commandments no matter how hard it is. And rest assured, God knows best for us as long as we obey, and the results of our obedience will never be in vain. God bless!

Although it is hard, I want to obey.
Because you know the best for me.
O Jesus, I give thanks for all thy goodness throughout my time
Just for You all the glory, forever.
Amen.



Created date: Friday, November 19th 2010

Minggu, 07 November 2010

ROH KUDUS - Holy Spirit




RENUNGAN KELIMABELAS DARI KITAB FILEMON:

“ROH KUDUS” (No English Version)

FILEMON 1:3

“Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.”


Kiranya kasih dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Tuhan kita Yesus Kristus menyertai kita sekalian! Namun ingatlah, bahwa ada satu Pribadi lagi yang telah menjadi Penolong bagi hidup kita. Kepadanya aku mau mengatakan:

Engkau tercurah bagiku... Engkau turun setelah Yesus naik ke sorga... Engkau menjamah diriku dan membuat hidupku menjadi baru... Engkau mengajarkan kepadaku bagaimana caranya memiliki hati yang tulus dan kasih yang tak pernah berakhir... Engkau menjadikanku baru dalam segala hal... Segala pikiranku yang jahat dan tak berkenan kepada Tuhan Engkau buang jauh-jauh... Engkau selalu mengingatkanku untuk berbalik ketika aku mulai tergoda oleh tawaran dunia... Engkau menjadi kunci pelepasanku dari dosa, sumber kesejahteraan bagiku, dan sumber pengharapanku... Imanku kuat di dalam-Mu, sebab memang Engkau ada di dalamku...

Inilah aku, tinggallah di dalam hatiku, dan jadikan Bait Kudus-Mu yang kudus bagi-Mu...
Bersihkanlah hatiku dari noda dan cacat dosa... Perbaharuilah pikiranku dengan pemahaman baru yang dari pada-Mu...
Berikanlah hati yang rela mengampuni dan bersabar...
Berikanlah padaku kemampuan untuk berkata-kata manis dan penuh kasih...
Engkaulah Penolong sejatiku, yang selalu mengangkatku dari kejatuhanku...
Engkau senantiasa membantuku berkata-kata dalam doaku ketika aku tidak sanggup memperkatakan apa-apa dan hanya bisa menangis, namun Engkau berdoa kepada Tuhan dengan keluhan yang tak terucap...
Engkau memberikanku karunia-karunia untuk ku pakai dan kembangkan...
Dengan Engkau di dalamku, tumbuhlah sembilan buah Roh yang dapat menuntunku dalam menjalani hidup yang penuh berkat dan dampak positif bagi orang-orang di sekitarku...

Kasih... Sukacita... Damai Sejahtera... Keasabaran... Kemurahan... Kebaikan... Kesetiaan.
Kelemahlembutan... Penguasaan Diri...
Biarlah semua itu ada dalam diriku, dan selalu kupraktekkan dalam keseharianku...
Bersama-Mu, aku pasti bisa, bersama-Mu, aku pasti bisa memiliki kehidupan yang berkelimpahan...

Terima kasih... Terima kasih setulus-tulusnya, O Tuhanku...
Ya Roh Kudus...
Amin...





Dibuat Tanggal: 7 November 2010

BERTINDAK BIJAK - Acting Wise



RENUNGAN KEEMPATBELAS DARI KITAB KOLOSE:

“BERTINDAK BIJAK”


KOLOSE 4:5-6

“Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.”


Cobalah renungkan kehidupan Anda selama ini, berapa kali kita melakukan kesalahan bicara, dan kurang berhati-hati dalam memilih kata-kata? Berapa kali kata-kata yang kita ucapkan membuat orang lain marah dan akhirnya terjadi permusuhan diantara kita dengan orang tersebut? Entah apakah orang yang kita sakiti itu teman kita, saudara kita, atasan kita, guru atau dosen kita, atau bahkan orangtua kita. Mungkin setelah kejadian tersebut rasanya kita baru menyadari bahwa apa yang kita perkatakan itu salah, dan rasanya mau meminta maaf, tapi sulit sekali? Atau bahkan malah kita merasa orang itu yang berlebihan sehingga kita berharap dia yang datang meminta maaf?
Cobalah renungkan kehidupan Anda selama ini, berapa kali kita melakukan kesalahan tindakan, dan kurang bijaksana dalam melakukan suatu hal? Berapa kali kita bermaksud melakukan suatu tindakan yang menjadi kewajiban kita, namun malah dianggap salah dan ditegur oleh orang yang otoritasnya diatas kita? Atau bahkan yang lebih menyakitkan, kita ingin melakukan suatu hal untuk menyenangkan hati seseorang, namun malah tindakan yang kita lakukan membuat jengkel orang tersebut dan akhirnya segala usaha yang kita lakukan tidak ada harganya dan disepelekan oleh orang itu, bahkan kita dicaci maki olehnya?
Terkadang hal-hal tersebut diatas jika kita alami akan membuat luka yang pedih di hati kita, namun terima atau tidak, sesungguhnya kesalahan ada di pihak kita, karena kita suka tidak bijaksana dalam bertindak, dan sembarangan dalam berkata-kata. Ayat diatas mengajak kita untuk bisa lebih berhikmat lagi bertindak terhadap orang lain. Bagaimana caranya untuk bertindak benar? Jelas dikatakan bahwa kita harus memiliki kasih, itu yang utama. Dengan perkataan yang lemah lembut, kita dapat memenangkan hati sekasar apapun. Walaupun kita berbuat salah dan membuat seseorang marah, segeralah meminta maaf dengan nada yang lembut, ini akan menenangkan hati yang panas. Jadi, tunjukkanlah kasih!
Selain itu, permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan (Ams 1:7). Demikian kata firman-Nya. Jadi, milikilah terus kehidupan yang takut akan Tuhan, dan mintalah hikmat dari-Nya. Percayalah, Roh Kudus akan membantu kita untuk memiliki kehidupan yang bijaksana, baik dalam perkataan, tindakan, maupun sifat dan kelakuan. Mintalah bimbingan Roh Kudus sebagai Guru Agung kita untuk cerdas dan penuh hikmat dalam bertindak, sehingga siapapun orang yang ada di sekitar kita akan terberkati dengan kehadiran kita. Tuhan Yesus berkati, Haleluya!

Kadang aku berpikir, mengapa aku begitu ceroboh dalam bertindak?
Baru kuketahui, aku kurang membina hubungan intim dengan Tuhan.
Kadang aku berpikir, mengapa kata-kataku sering menyakiti orang lain?
Baru kuketahui, firman-Mu sering kuacuhkan.
Bagaimana Tuhan? Aku harus apa?
“Datanglah pada-Ku, dan bertindaklah dengan kasih.”
Itu jawaban-Nya, dan aku bersyukur karenanya...

Dibuat tanggal: 7 November 2010

.....................................................................


FOURTEENTH REFLECTION FROM THE BOOK OF COLOSSIANS:

"ACTING WISE"

Colossians 4:5-6

"Walk in wisdom toward them that are without, redeeming the time. Let your speech be alway with grace, seasoned with salt, that ye may know how ye ought to answer every man."



Try to think about your life so far, how many times we made mistakes in our speaks, and less careful in choosing the words? How many times the words we said make other people angry and often ended up with hostilities between us with these people? Whether it is the people we hurt were our friends, our relatives, our bosses, our teachers or lectures, or even our parents. Maybe after this incident happened, we just realized that what we have done is wrong, and we wanted to apologize, but it felt so difficult? Or maybe we felt that the person was too excessive, so we hope he comes to apologize?

Try to think about your life so far, how many times we made mistakes in actions, and less wise in doing a thing? How many times do we intend to perform an act that becomes our duty, but instead is considered wrong and rebuked by people whose authority over us? Or even more painful, we want to do something to please someone, but instead the actions that we done is annoy him and eventually all the work we done is worthless and neglected by that person?

Sometimes if we are experiencing the things mentioned above it will make a painful wound in our hearts, but just realize that we are the one who made mistakes, because we done everything unwisely, and indiscriminate in words. The words of God above invites us to be more wise in act against another person. How to act properly? Clearly it is said that we must have love, it is primary. With gentle words, we can win any crude heart. When we done something wrong and made someone angry, immediately apologized with a soft tone, this will calm his heart of heat. So, show love!

The beginning of wisdom is fear of the Lord (Proverbs 1:7). So, have a life that are fear of God, and ask for wisdom from Him. Believe me, the Holy Spirit will help us to have a life of wisdom, both in words, actions, and behavior. Ask for the guidance of the Holy Spirit as our Grand Master for a full wisdom in act, so anyone who is around us will be blessed with our presence. Bless the Lord Jesus, Hallelujah!


Created date: 7 November 2010

KUDA YANG SOMBONG - Prideful horse



RENUNGAN KETIGABELAS DARI KITAB KOLOSE:

“KUDA YANG SOMBONG”

KOLOSE 3:5-10

“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya.”


Bree adalah seekor kuda yang bisa berbicara. Kuda ini dikisahkan dalam salah satu novel Narnia karya C.S. Lewis, yaitu The Horse and His Boy. Bree adalah kuda yang sombong yang tinggal di daerah Archenland, jauh dari negeri asalnya Narnia. Kesombongannya demikian tinggi sehingga ia merasa selalu mengetahui segala sesuatu. Pada kenyataannya dia adalah kuda yang pengecut, dan berani menyangkal wujud Aslan yang adalah seekor singa. Ia tidak pernah percaya bahwa Aslan adalah singa, dan dia membenci singa. Suatu saat Aslan menunjukkan wujud aslinya kepadanya dan membuat Bree sangat shock. Pertemuannya dengan Aslan membuat sifat angkuhnya berangsur-angsur menghilang. Ia sadar bahwa sebenarnya ia terlalu sombong, dan akhirnya ia memperbaiki kelakuannya. Bree pun menjadi ‘Kuda Baru’ yang jauh lebih baik dalam tingkah laku maupun sifatnya.
Tuhan menghendaki agar kita meninggalkan kehidupan lama kita yang penuh dosa dan cela di hadapan-Nya. Tuhan mau agar kita menjadi ‘Manusia Baru’ yang benar dan baik tingkah lakunya, tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri, melainkan turut dalam jalan Tuhan saja. Bree yang bertemu Aslan yang adalah pencipta Narnia secara drastis berubah kelakuannya, demikian juga seharusnya kita, yang setelah bertemu Kristus harusnya mengubah kelakuan dan pola pikir kita yang lama yang penuh dengan dosa dengan pikiran yang baru yang indah dan berkenan kepada-Nya! Mungkin kita merasa sulit melakukannya, tapi ingatlah bahwa ada Roh Kudus yang akan menjadi Penolong kita dalam menghadapi tiap hal yang sulit.
Jangan menjauh dari komunitas Gereja Tuhan, jangan berhenti membaca firman-Nya, dan jangan berhenti berdoa dan memuji nama-Nya! Karena berada bersama saudara seiman, rajin membaca firman-Nya, dan senantiasa berdoa, berharap, dan memuji nama Tuhan dapat terus menjaga iman kita kuat di dalam-Nya. Tuhan Yesus selalu ada untuk kita, asalkan kitapun membuka diri di hadapan-Nya, dan menyerahkan diri kita untuk sepenuhnya diubah lewat bimbingan Roh Kudus! Bersiaplah untuk mematikan kedagingan kita, dan jadilah ‘Kuda yang Bijak’, bukan ‘Kuda yang Sombong’. Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin!


Rahel tak tahan menanggung malu,
Kulupakan masa laluku!
Ada Esau datang berburu,
Aku mau menjadi manusia baru!
Tidak putus Daud berseru,
Ya Roh Kudus, ubahlah aku!


Dibuat tanggal: 7 November 2010

........................................................................

THIRTEENTH REFLECTION FROM THE BOOK OF COLOSSIANS:

"THE PRIDEFUL HORSE"

Colossians 3:5-10

"Mortify therefore your members which are upon the earth; fornication, uncleanness, inordinate affection, evil concupiscence, and covetousness, which is idolatry: For which things' sake the wrath of God cometh on the children of disobedience: In the which ye also walked some time, when ye lived in them. But now ye also put off all these; anger, wrath, malice, blasphemy, filthy communication out of your mouth. Lie not one to another, seeing that ye have put off the old man with his deeds; And have put on the new man, which is renewed in knowledge after the image of him that created him"


Bree is a horse that could talk. This horse is narrated in one of the Narnia novels by C.S. Lewis, The Horse and His Boy. Bree is a proud horse that lived in the area of Archenland, far from his native land of Narnia. He has a high arrogance that he felt always know everything. In fact he is a coward horse, and dare to deny the lion form of Aslan. He never believed that Aslan is a lion, and he hates lions. One moment Aslan showed him his original form and make Bree shocked. His meeting with Aslan make his pride gradually disappear. He realized that in fact he was too arrogant, and eventually he improved his behavior. Bree was a 'New Horse' that much better in the behavior and character.




God wants us to leave our old life of sin and blemish before Him. God wants us to be a 'New Man' who has right and good behavior, not deviate to the right and left, but just straight in the way of the Lord alone. Bree, who met Aslan who is the creator of Narnia drastically change his behavior, so should we, who after meeting Christ ought to change our behavior and old mindset that was full of sins with the new thoughts that are beautiful and pleasing to Him! Perhaps we find it hard to do, but remember that there is a Holy Spirit who will be our Helper to face every thing that is difficult for us.

Do not stay away from the community of the Church of God, do not stop reading his words, and do not cease to pray and praise His name! Because those things can help us to continue to keep our faith strong in him. Lord Jesus is always there for us, waiting us to open ourselves before Him, and surrender ourselves to fully modified through the guidance of the Holy Spirit! Be prepared to turn out from what our flesh wanted, and be the 'Wise Horse', not 'an Arrogant and Prideful Horse'. God bless' us all, amen!


Created date: 7 November 2010

Sabtu, 30 Oktober 2010

HIDUP DI DALAM KRISTUS - Live in Christ

RENUNGAN KEDUABELAS DARI KITAB KOLOSE:

“HIDUP DALAM KRISTUS”

KOLOSE 2:6-7

“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”


Tahu ikan remora? Ikan ini adalah ikan yang dapat kita temui melekat di badan ikan-ikan besar. Walaupun ikan ini terkenal menempel di tubuh hiu, ternyata ikan ini juga menempelkan tubuhnya pada penyu, ikan pari, paus, maupun ikan marlin.



Apa sih yang dilakukannya pada tubuh ikan-ikan itu? Ternyata remora hidup dari kotoran, maupun bakteri dan makhluk hidup berukuran kecil yang ada di tubuh si ikan besar yang ditempeli remora itu. Selain itu, remora juga menggunakan tubuh si ikan besar sebagai kendaraan, jadi tidak usah susah payah mereka berenang kesana kemari dengan kekuatan sendiri dan mencari makan sendiri. Istilahnya, tubuh hiu atau ikan yang mereka tumpangi itu adalah rumah mereka sendiri yang dapat memproduksi makanan.
Paulus berkata kepada kita untuk hidup di dalam Dia, yaitu Kristus yang sanggup memberikan kita kekuatan dalam menghadapi segala peliknya hidup di dunia, dan sanggup memberikan keselamatan bagi umat-Nya yang percaya pada-Nya. Sama seperti remora, ini adalah keuntungan yang kita peroleh dengan tinggal di dalam-Nya. Namun dalam hidup di dalam Yesus, kita juga harus mengerjakan tiga hal, yaitu:
1) Berakar dan dibangun di dalam Dia. Jika biji tanaman tidak ditanam dalam tanah, biji itu akan menjadi tidak berguna dan tidak bertumbuh. Jika rumah tidak dibangun diatas dasar yang kokoh, rumah itu akan roboh. Kitapun sama, jika kita tidak berakar dan dibangun di atas dasar Kristus, kita hanya akan mati dan menjadi tidak berguna dan diperdaya iblis. Tumbuhlah diatas Kristus dengan mengikuti segala kehendak-Nya!
2) Bertambah teguh di dalam iman. Jangan sampai iman kita menjadi semakin lemah ketika kita mendengar pemberitaan palsu mengenai Yesus, ataupun jika kita mengalami masalah yang teramat sangat berat. Percayalah, cukup percaya saja 100% bahwa Yesus adalah Tuhan yang sanggup menolong hidup kita. Hidup di dalam Dia berarti menyerahkan segenap hidup kita ke tangan-Nya. Sisakan ruang untuk iman, dan buang jauh-jauh rasa ragu kepada-Nya.
3) Berlimpahkan syukur dalam hati kita. Mengucap syukur adalah perlu, mengucap syukur adalah bukti bahwa kita berpegang teguh kepada Sang Juruselamat kita dan mengikuti firman-Nya. Mengucap syukur mengalahkan hati yang bersungut-sungut, rasa dengki, marah, dan kecewa, dan hasilnya akan membawa tubuh kita senantiasa sehat karena selalu dapat bersyukur dan bersukacita atas segala kejadian yang ada di dalam hidup kita. Bukankah hati yang gembira itu obat yang manjur? Bersyukurlah!
Jangan pernah memiliki hidup diluar Kristus, karena dengan melakukannya kita yang adalah debu ini hanya akan menjadi binasa oleh kelaliman dunia yang penuh jebakan dan daya tarik yang berujung pada maut. Yesuslah hidup sejati kita, Haleluya! (DH)

Aku mau hidup di dalam-Mu, dan ikuti perintah-Mu,
Sebab aku hanyalah debu, lebih rapuh daripada batu.
Namun di dalam-Mu, aku adalah pemenang yang memiliki kehidupan baru!



Dibuat tanggal: 30 Oktober 2010

..........................................................................


TWELFTH REFLECTION FROM THE BOOK OF COLOSSIANS:

"LIVE IN CHRIST"

Colossians 2:6-7


"As ye have therefore received Christ Jesus the Lord, so walk ye in him: Rooted and built up in him, and stablished in the faith, as ye have been taught, abounding therein with thanksgiving."



Did you know Remora fish? This fish is a fish that can be embedded on the body of big fishes. Although this fish is famous for sticking in the body of the shark, these fish were also put his body on the sea turtles, stingrays, whales, and marlins. What he does on the fish's body? Apparently Remora live from feces, dirt, as well as bacteria and small living things that exist in the body of the great fish that Remora attached into. In addition, the Remora also use a large body of the fish as a vehicle, so they do not have great difficulty to swim with their own strengths and find their own food. The Shark's body is just like a house that can produce food for them...
Paul told us to live in Him, Jesus Christ, Who is able to give us strength to face all the severity of life in the world, and able to provide salvation for His people who believe in Him. Just like the Remora, this is the profit we can earn to live in Him. But we also have to do three things:
1) Rooted and built up in Him. If the seed crop is not planted in the soil, that seed would be useless and not growing. If houses are not built on solid foundation, the house will collapse. It's same with us, if we are not rooted and built on the foundation of Christ, we are just going to die and become useless and tricked by devil. Grows above all the will of Christ by following Him!
2) Increased steadfast in the faith. Do not let our faith becomes weak when we heard the false news about Jesus, or if we have a very, very serious heart-breaking problems. Just believe it 100% that Jesus is God who can help our lives. Life in Him means surrender all our lives to His hand. Leave room for faith, and throw away a sense of doubt in him.
3) Have gratitude in our hearts. Thanksgiving is a need, gave thanks is evidence that we cling to our Savior and follow His Words. Thankful heart beat grouchy, envy, angry, and disappointed heart, and the results will bring our body to be healthy because be thankful and rejoice over all the existing events in our lives is a good thing. Remember that cheerful heart is good medicine. Be thankful!
Do not have a life outside of Christ, because we are just dust that will only be destroyed by the tyranny of a world that full of traps and attractions that lead to death. Jesus is our true life, Alleluia! (DH)

I want to live in thee, and follow thy commandments,
Because I'm just dust, more fragile than stone.
But in Yours, I was the winner who has a new life!



Created date: October 30, 2010

Jumat, 29 Oktober 2010

YESUS - Jesus



RENUNGAN KESEBELAS DARI KITAB KOLOSE:

“YESUS” (No English version...)

KOLOSE 1:15-22

“Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.”


Pada mulanya Dia menciptakan bumi ini. Dia menganggapnya begitu indah, semuanya indah! Tanaman, hewan-hewan, gunung-gunung, lautan, bintang-bintang, bulan, matahari, planet-planet, semuanya Ia ciptakan begitu indah, sempurna! Dan kemudian Iapun menciptakan manusia. Ia ciptakan dengan tangan-Nya sendiri... Ia bentuk dengan demikian indah... Ia hembuskan nafas kehidupan, sehingga akhirnya hiduplah manusia itu, seorang pria. Pria itu merasa kesepian sehingga Tuhan menjadikan wanita lewat tulang rusuknya. Begitu indah, begitu cantik! Namun...
Manusia itu jatuh dalam dosa! Terpaksa mereka diusir dari hadapan-Nya. Mereka yang begitu indah jadi rusak karena ketidaktaatan. Tapi karena kasih-Nya, manusia terus berkembang menjadi banyak, dan sayangnya dosa mereka semakin parah sehingga Dia terpaksa menenggelamkan mereka dengan air bah dan memusnahkan orang-orang bejat itu... Hanya delapan orang yang selamat, merekalah orang-orang yang taat. Mereka terus bertambah banyak sehingga terciptalah bangsa Israel. Bangsa ini berusaha ditolong oleh-Nya, namun ditolak mentah-mentah. Mereka mengkhianati Pencipta mereka sendiri! Dia mengirim para nabi-Nya untuk memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkan! Namun Dia tetap sabar menuntun dan menjaga mereka mereka.
Berabad-abad kemudian dosa manusia semakin parah. Korban penebusan dosa dengan darah hewan sudah bukan solusi yang baik lagi. Akhirnya, Iapun mengambil keputusan untuk turun ke bumi. Ia menjadi manusia dan lahir lewat seorang perawan, padahal Dia adalah Tuhan! Ia bertumbuh dewasa, dan ajaran-Nya banyak ditolak dan dibenci orang, sehingga mereka menyalibkan-Nya, membunuh-Nya. Dia disiksa, diludahi, dikhianati, dicaci, dituduh, darah-Nya tersebar di tanah akibat pecutan cambuk dan mahkota duri. Akibat paku-paku yang menusuk tangan dan kaki-Nya, dan tombak yang menembus perut-Nya. Iapun mati. Ini semua demi manusia. Dengan demikian siapa yang percaya pada-Nya tidak akan mati dan binasa dalam neraka, melainkan beroleh hidup yang kekal di dalam kerajaan sorga, mengalami hidup tanpa air mata yang penuh kebahagiaan. Ia tidak mati tidak untuk selamanya, melainkan hanya tiga hari, dan bangkit kembali! Ia naik kembali ke sorga dan mempersiapkan tempat untuk kita yang percaya pada-Nya di dalam kerajaan-Nya yang kekal dan abadi, penuh sukacita.

Dia adalah Yesus. Dialah yang menciptakan seluruh dunia, dan mati pula di dunia menanggung dosa-dosa kita. Namun kebangkitan-Nya membawa sukacita. Sekarang, apakah akan kita sia-siakan pengorbanan-Nya? Yesus mengasihimu, dan Ia menantimu untuk percaya pada-Nya. Datanglah pada-Nya, sebab Dia adalah Bapa kita yang mengasihi kita... (DH)

Dibuat tanggal: 30 Oktober 2010

..................................................................

Rabu, 27 Oktober 2010

TIKUS YANG OPTIMIS - Optimistic Mice




RENUNGAN KESEPULUH DARI KITAB FILIPI:

“TIKUS YANG OPTIMIS”

FILIPI 4:6

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”



C.S. Lewis memiliki satu tokoh hasil imajinasinya yang Ia beri nama Reepicheep. Sosok ini muncul di beberapa serial novel anak-anak The Chronicles of Narnia. Reepicheep muncul pertama kali di dalam buku Prince Caspian, lalu The Voyage of The Dawn Treader, dan terakhir di dalam buku The Last Battle.
Tokoh ini memiliki keberanian yang tinggi, jiwa patriotisme yang besar, kemurahan hati, dan pikiran yang selalu optimis. Di saat orang-orang meragukan keberadaan Sang Singa Agung Aslan yang adalah Pencipta negeri Narnia, Reepicheep tidak pernah kehilangan iman. Dia tidak pernah khawatir, dan selalu yakin serta optimis bahwa Aslan akan selalu ada baginya, memberikan pertolongan untuknya, dan tidak akan menelantarkan penduduk Narnia.
Tapi yang mengagetkan Reepicheep hanyalah seekor tikus kecil yang dapat berbicara! Namun walaupun tubuhnya kecil, Reepicheep memiliki hati sebesar gunung. Suatu ketika di dalam buku Prince Caspian Reepicheep kehilangan ekornya sewaktu berperang, dan ketika itulah Aslan yang melihat segala kebaikannya memunculkan kembali ekornya yang adalah kehormatan terbesar tikus kecil itu, dan kemudian Reepicheep menjadi ksatria setia Raja Caspian X.



Apakah yang sedang kita khawatirkan saat-saat ini? Firman Tuhan berkata supaya kita tidak perlu terlalu mengkhawatirkan apapun juga di dalam hidup kita ini. Bukankah kita memiliki Tuhan Yesus yang menjadi jaminan kebahagiaan dan keyakinan kita dalam menghadapi hidup ini? Apapun juga kesulitan hidup yang kita alami, kita tetap memiliki sumber pengharapan abadi yang senantiasa setia untuk kita. Dialah Bapa, Yesus, dan Roh Kudus. Berdoalah ketika kita khawatir, megucap syukurlah walaupun kita dilanda kecemasan, dan cobalah untuk selalu memiliki pikiran yang positif di dalam Tuhan.
Reepicheep tidak pernah meragukan Aslan dan selalu mengandalkannya dalam setiap tindakannya. Kitapun juga bisa seperti itu, yaitu terus mengandalkan Tuhan dalam hidup kita. Seperti Reepicheep, kitapun harus memiliki jiwa pemberani, berpikiran optimis setiap saat, dan tidak pernah membiarkan siapapun kecuali Roh Kudus yang menjadi Juru Mudi hidup kita. Jika Reepicheep adalah tikus yang selalu beriman dan pemberani, kitapun juga harus menjadi prajurit perang-Nya Tuhan yang pemberani dan tidak goyah dalam hal kekhawatiran yang berlebihan! Tuhan Yesus memberkati kita sekalian! (DH)

Langkahku terjebak rasa takut, kekhawatiran membuatku kalut,
Aku bingung harus berbuat apa, segala sesuatu terasa hampa,
Namun akhirnya kusadari, bahwa masih ada satu Pribadi,
Pribadi yang kuat, yang membebaskanku dari segala penghambat,
Dialah Allahku, Roh Kudusku, Dialah Yesusku, penuntun hidupku,
Karenanya aku berterima kasih dengan hati yang bersih,
Khawatirkupun mulai hilang, dan jiwa pemberaniku telah datang,
Haleluya, amin...

Dibuat tanggal: 27 Oktober 2010

.................................................................
TENTH REFLECTION FROM THE BOOK OF PHILIPIANS:

"OPTIMISTIC MICE"

Philipians 4:6


"Be careful for nothing; but in every thing by prayer and supplication with thanksgiving let your requests be made known unto God."




C.S. Lewis had one imaginative figure named Reepicheep. This figure appears in children's novel series The Chronicles of Narnia. Reepicheep appears first in the book Prince Caspian and The Voyage of the Dawn Treader, and in The Last Battle.
These figures have a high courage, spirit of patriotism, generosity, and optimistic mind. When people doubt the existence of the Great Lion Aslan who is the Creator of the land of Narnia, Reepicheep never lost faith. He never worried, and always confident and optimistic that Aslan will always be there for him, providing help for him, and will not abandon the people of Narnia.
But he is just a little mouse who can talk! But despite her small size, Reepicheep has a heart of a mountain.
What are we worried about this moment? Word of God says that we need not worry too much about our lives. Remember that we have Lord Jesus as a guarantee of happiness and our confidence to face this life! Whatever the difficulties of life that we experience, we still have a source of eternal hope that is always faithful to us. He is the Father, Jesus, and Holy Spirit. Pray when we are worried, and try to always have positive thoughts in the Lord.
Reepicheep never doubted Aslan, and always count on him in every action. We also can be like that, just believe and rely on Lord Jesus in our lives. Just like Reepicheep, we too must have a brave soul, think optimistic all the time, and never let anyone except the Holy Spirit who became the helmsman of our lives. If the mouse Reepicheep always faithful and courageous, we too must be a brave warrior of God and not waver in the case of excessive worries! God bless us all!

Created date: October 27, 2010

YANG TAK TERGANTIKAN BAGIKU - (No English Version....)

RENUNGAN KESEMBILAN DARI KITAB FILIPI:

“YANG TAK TERGANTIKAN BAGIKU”

FILIPI 3:7-8

“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus”



Sewaktu saya masih bersekolah di SMA, saya memiliki banyak sekali teman-teman yang kerajingan game online. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game online di warnet, menaikkan level karakter game mereka, dan jual beli aksesoris game memakai uang sungguhan! Bahkan ada orang yang rela menghabiskan uang jutaan untuk membeli aksesoris terntentu di dalam game tersebut. Di samping itu, beberapa teman saya sampai menginap di warnet dan menjadikan warnet itu rumah kedua mereka! Mereka makan, minum, dan tidur disana, sampai tidak mengerjakan pekerjaan rumah, dan tidak belajar hanya untuk game online. Namun entah bagaimana caranya mereka mengurus diri mereka sendiri sampai jarang ada yang sakit karena hal ini. Namun sakit atau tidak, jelas hal yang mereka lakukan ini adalah memberhalakan game online dan lebih mengutamakan game ini dibanding Tuhan. Banyak dari mereka yang nilai ulangannya jeblok, kehidupan rohaninya tipis sekali, dan pergaulannya pun buruk. Merokok, anting-anting, dan minuman keras tidak terlalu jauh dari hidup mereka. Apa sih yang membuat mereka begitu melekat pada game online?



Dunia ini menawarkan hal-hal yang menggiurkan manusia dan membuat manusia bergantung pada hal itu dengan parahnya, termasuk di dalamnya yang ditawarkan adalah game online. Kenapa banyak anak-anak remaja terikat dengan hal ini daripada dengan firman Tuhan? Karena memang bagi tubuh kita yang fana ini bermain game mungkin jauh lebih menarik daripada membaca firman Tuhan atau datang ke gereja. Iblis dan dunia begitu memperdaya kita dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan yang membuat kita terbuai di dalamnya sehingga tidak menyadari bahwa akibat dari semua hal itu merugikan diri kita sendiri. Paulus mengatakan bahwa Ia telah meninggalkan segala macam hal yang dahulu Ia anggap keuntungan, yang dahulu Ia nikmati ketika Ia lakukan. Mungkin salah satunya adalah menyiksa dan membunuh pengikut Kristus. Namun sekarang semua itu adalah kerugian, sampah baginya! Semua itu berubah menjadi tidak berguna ketika Ia mengenal Kristus Yesus sebagai Juruselamat pribadinya, sebagai Tuhan yang memulihkan kehidupannya yang bejat dan penuh dosa. Memang mungkin tubuh dunia kita ini cukup sulit untuk diajak melakukan doa, membaca firman, memuji Tuhan, dan hal-hal rohani lainnya, namun ketahuilah bahwa roh kita amat membutuhkannya, dan itulah kebutuhan pokok, makanan utama bagi roh kita! Jika kita terus memberi makan tubuh duniawi kita, tapi membiarkan kerohanian kita mati kelaparan, akibatnya tindakan-tindakan dosa dan tidak berguna lah yang akan mendominasi hidup kita. Bagaimana, maukah menjadikan Yesus sebagai yang utama dan tak tergantikan dalam hidup kita? Pilihan memberi makan kerohanian kita dan membuat mati kelaparan kedagingan kita adalah jauh lebih baik dari pilihan yang sebaliknya. Bijaksanalah dan jadikan Yesus tak tergantikan dalam hidupmu! (DH)

Aku mau mengasihi-Mu, seumur hidupku
S’bab Engkaulah Tuhanku, Gunung Batu sejatiku
Terima kasih ya Allahku, atas kasih-Mu, didalam hidupku...


Dibuat tanggal: 27 Oktober 2010

Jumat, 22 Oktober 2010

JERUK - Citrus


RENUNGAN KEDELAPAN DARI KITAB FILIPI:

“JERUK”

FILIPI 2:2-3

“Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.”


Pernah makan jeruk? Tidak mungkin tidak pernah. Kita semua pasti tahu bentuk buah jeruk, warna, dan struktur di dalamnya. Buah jeruk terbungkus oleh kulitnya yang berwarna jingga, dan jika kita mengupas kulit tersebut, di dalamnya akan terlihat bagian-bagian buah jeruk yang bisa berjumlah delapan atau sembilan, dan bisa kita makan. Jika satu bagian itu saja rasanya asam, pasti yang lainnya juga akan terasa asam. Namun jika satu manis, yang lainnya juga pasti akan manis. Bagian-bagian dalam buah jeruk ini adalah satu kesatuan yang utuh. Mulai dari kulit, isinya, bijinya, dan serat-serat yang ada di dalamnya. Tapi sebenarnya untuk apa saya membahas sebuah jeruk?
Paulus mengatakan bahwa sebagai sesama pelayan Tuhan kita harus sehati sepikir, tidak mencari kepentingan diri sendiri, maupun puji-pujian yang sia-sia dari orang lain. Ini merupakan kehendak Tuhan untuk kita bisa bersatu dan saling menguatkan dan mengasihi antara satu dengan yang lainnya. Kita harus saling mementingkan teman-teman kita dan menopang satu dengan yang lainnya. Sama dengan isi buah jeruk, jika yang satu asam, pasti yang lain asam pula. Jika kita saling menyakiti dan memiliki perasaan yang buruk antara satu dengan yang lainnya, pasti dampaknya akan menyebar pula ke sesama pelayan Tuhan yang lain. Namun jika kita memiliki kepribadian dan hubungan yang manis antara satu dengan yang lainnya, pasti ada kesatuan dan keakraban antara satu dengan yang lainnya, sehingga satu buah jeruk itu menjadi buah jeruk yang enak dimakan. Kulit jeruk itulah gereja, dan isinya adalah jemaat Tuhan. Karena itu jadilah gereja Tuhan yang manis dan enak untuk didatangi, sehingga hadirat Tuhan nyata di tempat itu, dan suasana kerajaan sorga pun akan senantiasa ada karena sesama pelayan Tuhan saling mendukung, menopang, dan mengasihi satu dengan yang lainnya. Bersatulah senantiasa, karena Tuhan selalu merindukan persatuan di dalam gereja, dan bukan perselisihan. Karenanya, mari menjadi gereja Tuhan yang memancarkan bau yang harum seperti bau buah jeruk yang manis dan mengundang selera! Yesus memberkati... (DH)


Persatuan itu indah mempesona
Saling menopang harus tetap ada
Rendah hati membuat iri hati sirna
Saling mengasihi menghilangkan murka
Teruslah berbagi cinta
Karena Tuhan mau itu terus ada pada kita
Sebab kasih-Nya kekal selamanya





Dibuat tanggal: 23 Oktober 2010

................................................................

EIGHTH REFLECTION FROM THE BOOK OF PHILIPIANS:

"CITRUS"

Philipians 2:2-3

"Fulfil ye my joy, that ye be likeminded, having the same love, being of one accord, of one mind. Let nothing be done through strife or vainglory; but in lowliness of mind let each esteem other better than themselves."


Ever eat oranges? I know we all ever ate it. We all know citrus fruit's shape, color, and structure. Citrus fruit wrapped in orange-colored skin, and if we peel it, we can see the parts of citrus fruit that can be numbered eight or nine, and we can eat it. If one of those parts taste sour, the other must also be felt sour. But if it sweet, others also would be sweet.
Paul says that as a fellow servant of God we must having the same thoughts, sharing the same love, and being one in soul and mind, and not seeking self-interest. This is God's will. We should prioritize our friends and support one another. Same with the contents of citrus fruit, if one tasted sour, the other must also felt sour. If we hurt each other and having bad feelings between each other, certainly the impact will spread also to the fellow servant of God. But if we have a sweet personality and relationship with each other, there must be unity and familiarity with each other. So, be a sweet church of God so people feel happy to visit it, and presence of God come to that place, and atmosphere of the kingdom of heaven will always exist because of a fellow servant of God have mutual support, sustain, and love one another. Always be united, because God always longed for unity in the church, and not a dispute. Therefore, let's be a church of God which emit a fragrant odor like the smell of citrus fruit that is sweet and inviting taste! Jesus Bless' you all...


Created date: October 23, 2010