Selasa, 26 April 2011

RAYAKANLAH KEBANGKITANMU!


RAYAKANLAH KEBANGKITANMU!

(Lukas 24:1-35)

Tuhan kita berkuasa atas kematian, dan Dia telah bangkit! Seharusnya kita bersukacita, tetapi sayang banyak anak Tuhan malah kondisi kerohaniannya lepe-lepe, lemas, dan loyo... Padahal kebangkitan Tuhan juga turut membuat kita bangkit bersama-Nya, tapi nampaknya perayaan itu jadi rusak!

Ada beberapa faktor yang merusak perayaan kebangkitan (makna Paskah) dari orang-orang Kristen. Apa sajakah hal-hal tersebut?


1. LUPA (ayat 5-7)

Pada ayat tersebut dikisahkan mengenai wanita-wanita yang datang hendak menengok kubur Kristus tercengang dan kaget ketika melihat dua malaikat ada di kubur kosong itu. Kemudian malaikat tersebut mengingatkan kembali mereka bahwa Yesus pernah berkata Ia akan bangkit kembali dari kematian setelah hari ketiga. Namun mengapa wanita-wanita ini sampai lupa?

Peristiwa penyaliban Yesus yang begitu mengerikan pada minggu sebelumya membuat para wanita menjadi sangat trauma dan melupakan segala perkataan Yesus di Galilea (ayat 6). Tetapi Tuhan mengingatkan mereka lewat dua utusan malaikat-Nya. Jangan sampai kita menjadi seperti wanita-wanita tersebut. Mereka sempat melupakan firman Tuhan karena kesedihan yang mendalam. Tetapi bagi kita, apapun yang terjadi ingatlah selalu akan firman-Nya yang tidak pernah berubah! Ingatlah juga akan kebangkitan-Nya! Jadi, jika ingin merayakan Paskah, jangan pernah melupakan kebangkitan-Nya yang membebaskan itu, dan firman-Nya yang senantiasa menuntun kita pada jalan yang benar!


2. ADANYA HARAPAN YANG TIDAK REALISTIS (ayat 21)

Pada perikop dimana ayat ini ada, dikisahkan mengenai perjalanan dua orang menuju ke Emaus. Salah satu dari mereka adalah Kleopas. Kemudian Yesus menyatakan diri-Nya pada mereka, namun mereka tidak menyadari bahwa itu adalah Yesus. Kenapa bisa begitu? Karena Kleopas dan temannya memiliki harapan yang tidak realistis. Kleopas berharap bahwa Yesuslah yang akan menjadi Raja secara duniawi atas orang Yahudi guna membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi. Tetapi sayangnya harapan itu bukanlah harapan Tuhan Allah sendiri. Impian merusak kebahagiaan yang ada dalam harapan Kleopas dan kawannya karena hal itu tidaklah terjadi.

Karena itu, saringlah harapan kita. Berharap boleh saja, tetapi berharaplah sesuai kenyataan, yang realistis! Ubah kacamata kita menjadi kacamata-Nya Allah. Carilah optik surgawi yang terdekat lewat doa, sehingga kita bisa melihat sesuai dengan cara pandang Allah sendiri. Berlakulah sesuai dengan apa yang Yesus lakukan, dan berpikir sesuai dengan cara berpikir-Nya! Walaupun kita tinggal dalam tubuh yang duniawi, kita juga harus rohani!


3. MASALAH KETIDAK PERCAYAAN (ayat 10-11)

Para murid sempat meragukan Yesus telah bangkit, dan bahkan menganggap aneh para perempuan yang menyampaikan kabar tersebut. Saat sekarang ini juga ada beberapa orang yang meragukan kebangkitan Yesus Kristus karena konon katanya telah ditemukan makam Kristus di daerah bernama Talpiot. Orang-orang yang meragukan kebangkitan Kristus nampaknya telah padam kerohaniannya. Bagaimana dengan kita? Charge dan bakarlah kembali gairah, roh, dan passion kita kepada Tuhan! Yesus telah bangkit, karena itu bertindaklah! Jangan malah kita menjadi lelah mengikut Dia dan meragukan Dia. Sampaikanlah kabar gembira kebangkitan Kristus ini kepada mereka yang belum mengetahuinya dan milikilah iman yang tidak tergoncangkan di dalam Dia!

Jangan sampai percuma kita merayakan Paskah. Masakan Yesus sudah bangkit tetapi kita tidak bangkit? Karena itu sadarilah bahwa selagi kita merayakan kebangkitan Kristus, kita juga merayakan kebangkitan kita sendiri! Kiranya Tuhan memberkati kita semua, amin....

Ringkasan Khotbah

Pdt. Johannes Leiwakabessy, M.A.

AT-APT JAKARTA

Selasa, 26 April 2011

Kamis, 21 April 2011

ANGELOLOGI & DEMONOLOGI Part#2


C. Sifat Malaikat

I. Makhluk Roh

Alkitab menjelaskan dalam Ibrani 1:14 bahwa sesungguhnya malaikat adalah makhluk roh dan tidak memiliki tubuh jasmani seperti manusia. Lihat juga Mazmur 104:4 dan Ibrani 1:7. Charles Ryrie dalam bukunya Teologi Dasar menuliskan bahwa banyak orang yang cenderung berpikir bahwa malaikat itu memiliki tubuh manusia. Kecenderungan untuk menganggap malaikat-malaikat termasuk makhluk yang memiliki sejenis tubuh timbul dari anggapan bahwa tidak mungkin manusia dapat membayangkan suatu makhluk yang benar-benar tanpa tubuh.[1] Karenanya, malaikat adalah pasti adalah makhluk roh. Tapi meskipun Allah adalah juga Roh, ini tidak berarti bahwa malaikat-malaikat itu bersifat tidak terbatas seperti Allah. Melainkan, mereka adalah roh-roh yang bersifat terbatas.[2]

Namun akan timbul pertanyaan, mengapa malaikat seringkali ditemui oleh manusia dalam wujud tubuh jasmani seorang manusia? Contohnya adalah kejadian-kejadian di dalam Kejadian 18-19, Hakim-hakim 2:1, 6:11-24, 13, dan Kisah Para Rasul 12:4-9. Jawabannya mudah saja, Allah dapat mengizinkan manusia manapun yang Ia kehendaki untuk dapat melihat malaikat dan bahkan berinteraksi dengan mereka walaupun mereka adalah roh.

II. Makhluk Berkepribadian

Dalam halaman bukunya yang lain Charles Ryrie menulis bahwa ternyata malaikatpun adalah makhluk yang bersifat pribadi. Maksudnya adalah malaikat-malaikat itu mempunyai eksistensi seperti manusia, dan memiliki sifat atau keadaan seperti manusia. Segi-segi penting dalam suatu pribadi biasanya meliputi kecerdasan, perasaan, dan kemauan. Para malaikat memiliki kecerdasan (1 Petrus 1:12). Mereka juga memiliki perasaan (Lukas 2:13-14 dan Wahyu 19:20). Kemauanpun ada pada dalam diri mereka (Yudas 1:9). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mereka adalah pribadi-pribadi. Kenyataan bahwa mereka tidak memiliki tubuh jasmani tidaklah mempengaruhi keberadaan mereka sebagai pribadi-pribadi.[3] Tapi walaupun mereka adalah pribadi yang memiliki kemauan, mereka tetap taat kepada Tuhan Sang Pencipta sama seperti kita manusia.

III. Makhluk yang Melebihi Manusia

Jika kita mengintip perkataan penulis Ibrani dalam Ibrani 2:7-9, kita akan paham bahwa memang manusia itu lebih rendah dari malaikat. Jika Kristus yang hanya sementara waktu saja menjelma menjadi manusia dikatakan menjadi lebih rendah dari malaikat, apalagi kita yang bukan Kristus? Malaikat adalah termasuk gologan makhluk yang luar biasa yang menurut kodratnya lebih kuat daripada manusia, dan berbeda dengan manusia, mereka tidak takluk kepada kematian.[4] Namun setidaknya hanya untuk saat ini saja kita lebih rendah dari

malaikat, karena 1 Korintus 6:3 mengatakan bahwa kelak kita akan menjadi lebih tinggi

dari mereka dan akan menghakimi mereka. Dalam hal apa sajakah malaikat melebihi manusia?

1) Dalam Hal Kekuatan Dan Kuasa

Kuasa malaikat begitu hebat dan melebihi manusia (lihat 2 Petrus 2:11). Hanya dengan dua orang malaikat saja kota Sodom dan Gomora dapat dibinasakan (Kejadian 19:21-22). Hanya dengan satu malaikat saja batu besar yang menutup kubur Yesus dapat digulingkan (Matius 28:1-2).[5] Satu orang malaikat saja sudah cukup untuk menghabisi seratus delapan puluh lima ribu orang dalam perkemahan Asyur (Yesaya 37:36). Sesuai yang dikatakan William Evans dalam bukunya The Great Doctrines of The Bible, kekuatan mereka diberikan oleh Allah; mereka adalah malaikat kuat-Nya Allah. Para pelayan yang melaluinya kekuatan Allah dimanifestasikan. Mereka kuat, tetapi tidak mahakuasa (omnipotent).[6]

2) Dalam Hal Pengetahuan

Mari kita melihat 2 Samuel 14:20,Dengan maksud untuk mengubah rupa perkara itu maka hambamu Yoab melakukan perkara ini. Tetapi tuanku bijaksana sama seperti malaikat Allah, sehingga mengetahui semua yang terjadi di bumi.” Malaikat adalah makhluk yang memiliki pengetahuan yang melebihi manusia. Berkali-kali di Alkitab ditemukan kisah dimana malaikat memberitahukan suatu pesan yang bertemakan peringatan, pengetahuan akan masa depan, maupun ancaman akan penghukuman Tuhan. Tapi ingatlah, Matius 24:36 menjadi bukti bahwa makhluk-makhluk ini tidak mahatahu (omniscient).

IV. Pria atau Wanita?

Ini adalah suatu pertanyaan yang menarik. Apakah sesungguhnya jenis kelamin para malaikat? Kami dapat berkata bahwa mereka tidak dapat dibedakan dalam hal jenis kelamin. Memang pemakaian kata malaikat dalam Alkitab selalu merupakan bentuk maskulin, namun kemungkinan besar ini disebabkan karena penampakan malaikat yang muncul di hadapan para penulis kitab tersebut lebih menyerupai laki-laki daripada perempuan.

Kita ingat bahwa ketika pertama kali Allah menciptakan manusia, Ia berkata, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...” Dan setelah itu jadilah Adam, seorang laki-laki. Berangkat dari kejadian ini, kita juga dapat menyimpulkan bahwa bentuk malaikat lebih menyerupai laki-laki daripada perempuan. Lagipula malaikat yang sangat kuat dan hebat itu lebih cocok jika ada dalam gambaran laki-laki dewasa yang tegap dan gagah perkasa. Namun sekali lagi, mereka tetap tidak dapat dikatakan berjenis kelamin laki-laki. Adam memang diciptakan sebagai laki-laki, namun itu dengan tujuan agar kelak ia beranak-cucu dengan pasangan perempuannya.

Tapi malaikat adalah kasus yang berbeda. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mereka tidak memiliki tubuh jasmani, jadi mustahil mereka dapat bereproduksi. Lima kali malaikat disebut sebagai “anak-anak Allah” dalam Perjanjian Lama (Kejadian 6:2, 4; Ayub 1:6, 2:1, dan 38:7), namun tidak pernah kita membaca mengenai “anak-anak para malaikat.” Bukti bahwa malaikat tidak menikah dan kemudian memiliki bayi malaikat ada di Markus 12:25. Sebagai tambahan, meskipun mereka lebih sering terlihat dalam bentuk laki-laki, namun tampaknya ada juga malaikat yang dapat terlihat menyerupai perempuan seperti yang ada di Zakaria 5:9 walaupun belum tentu dua perempuan itu memang malaikat.


[1] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1992) 166.

[2] Ibid.

[3] Ibid, 164.

[4] Ibid, 167.

[5] Batu di kuburan Yesus adalah kumpulan batu granit berdiameter 8 kaki dan tebal 1 kaki. Beratnya diperkirakan lebih dari 4 ton. Anggaplah malaikat tersebut dapat menggulingkan seekor gajah Afrika berbentuk lingkaran dengan mudahnya.

[6] William Evans, The Great Doctrines of The Bible (Chicago: Moody Press, 1974) 216-217.


TO BE CONTINUED...

Kamis, 14 April 2011

ANGELOLOGI & DEMONOLOGI Part#1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I. ANGELOLOGI

A. Pengertian Dari Angelologi

B. Asal Mula Malaikat

I. Fakta Penciptaan Mereka

II. Kapan Mereka Diciptakan?

C. Sifat Malaikat

I. Makhluk Roh

II. Makhluk Berkepribadian

III. Makhluk Yang Melebihi Manusia

1. Dalam Hal Kekuatan Dan Kuasa

2. Dalam Hal Pengetahuan

IV. Pria Atau Wanita?

D. Kediaman Para Malaikat

E. Organisasi Malaikat

I. Jumlah Para Malaikat

II. Jenis-Jenis Malaikat

1. Mikhael, Penghulu Malaikat

2. Kerubim

3. Serafim

4. Ophanim

5. Dua Puluh Empat Tua-Tua

6. Gabriel

F. Pelayanan Dan Pekerjaan Malaikat

I. Pelayanan Malaikat Kepada Allah

II. Pelayanan Malaikat Kepada Manusia

III. Pekerjaan Malaikat Melawan Iblis

G. Keadaan Malaikat Setelah Kedatangan Kedua Yesus

H. Kesaksian Penampakan Malaikat Pada Zaman Sekarang
I. Kesimpulan Akan Para Malaikat

BAB II. DEMONOLOGI

A. Pengertian Dari Demonologi

B. Kejatuhan Para Malaikat

C. Pekerjaan Iblis Dan Pasukannya

I. Pekerjaan Iblis

1. Di Dunia Manusia

2. Di Alam Roh

II. Pekerjaan Para Roh-Roh Jahat

D. Okultisme

I. Pengertian Okultisme

II. Mereka Yang Melakukannya

III. Akibat Melakukan Okultisme

1. Pada Zaman Alkitab

2. Pada Zaman Sekarang

IV. Mereka Yang Bertobat Dan Telah Terbebas

E. Nasib Iblis Dan Para Pasukannya Di Masa Depan





KATA PENGANTAR

Bidang doktrin dari Angelologi dan Demonologi mungkin akhir-akhir ini kurang dianggap penting dan berpengaruh. Banyak mahasiswa teologia yang mengacuhkannya dan tidak mencoba untuk mendalaminya lebih lagi dikarenakan banyak faktor, antara lain mungkin disebabkan:

* Beberapa orang tidak menganggap bahwa malaikat dan iblis itu ada.

* Kalaupun mereka percaya, bagi mereka malaikat dan iblis kurang layak diberikan perhatian lebih mengingat lebih banyak bidang yang mereka anggap jauh lebih penting seperti Kristologi, Eskatologi, Pneumatologi, dsb.

* Peranan malaikat dan iblis mereka pikir kurang terasa pada zaman modern ini.

* Yang lain menganggap dua makhluk supranatural ini hanyalah dongeng belaka.

Namun sekarang kita mau terlepas dari semua pikiran tersebut dan mencoba lebih menghargai lagi keberadaan malaikat dan iblis ini serta memberikan perhatian khusus kepada mereka. Alkitab LAI mencantumkan kata malaikat sebanyak 105 kali dalam PL dan 180 kali dalam PB. Sedangkan kata iblis/setan didapati 14 kali dalam PL dan 128 kali dalam PB. Itu sudah lebih dari cukup membuktikan kepada kita bahwa malaikat dan iblis itu memang ada dan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Namun, untuk apa kita harus benar-benar mempelajari mengenai malaikat dan iblis?

Keberadaan malaikat dan iblis perlu kita pahami, begitu pula dengan asal-usul mereka, pekerjaan, sifat, motivasi, serta nasib akhir mereka yang telah dijabarkan dalam kitab Wahyu agar kita tidak lengah dalam menghadapi iblis, dan tidak mengacuhkan keberadaan malaikat yang ditugaskan Tuhan untuk melindungi kita. Ketika kita percaya akan keberadaan mereka, kita akan selalu siap dalam pertempuran rohani, dan juga dalam mempertahankan diri kita dari kuasa si jahat.

Itulah mengapa doktrin mengenai malaikat sangatlah penting dan mengapa makalah ini dibuat, yaitu guna membantu kita semua dalam memahami malaikat dan iblis lebih baik lagi dan mengagumi karya Allah yang luar biasa akan penciptaan semua makhluk di bumi maupun di surga. Kiranya keberadaan makalah yang membahas doktrin Angelologi dan Demonologi ini dapat menjadi berkat bagi kita semua!


BAB I

ANGELOLOGI

A. Pengertian Dari Angelologi

Angelologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yaitu aγγελος (angelos) yang berarti ‘utusan atau pembawa pesan dan berita’ dan logoς (logos) yang berarti ‘perkataan atau kata-kata’. Angelos dalam bahasa Ibraninya adalah mal'akh yang akhirnya menjadi dasar dari kata ‘malaikat’ yang saat ini kita pakai. Jadi Angelologi adalah sebuah pembicaraan yang membahas mengenai si pembawa berita atau yang kita kenal sebagai malaikat. Namun, sesungguhnya apakah malaikat itu? Apakah definisi dari malaikat?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia malaikat adalah ‘makhluk halus pesuruh Tuhan yang mempunyai tugas khusus’.[1] Sedangkan menurut W.R.F. Browning di dalam bukunya Kamus Alkitab, malaikat dilukiskan sebagai pembawa-pembawa pesan dari Allah untuk bapa-bapa leluhur. Dalam literatur kemudian hari (setelah pembuangan), para malaikat dianggap sebagai makhluk supranatural yang diatur di hadapan Allah dalam suatu hierarki[2].

Sekarang kita mencoba mengambil kesimpulan sendiri mengenai apakah definisi malaikat itu. Dari beberapa sumber diatas, kita simpulkan bahwa malaikat adalah makhluk surgawi yang diciptakan oleh Allah untuk menjalankan beberapa tugas khusus seperti memuji dan mengagungkan Allah, ataupun membawa pesan atau berita kepada manusia. Keberadaan mereka tidak dapat dilihat oleh mata telanjang manusia tanpa izin dari Tuhan sendiri, dan percaya atau tidak, malaikat itu ada dan masih bekerja sampai jaman sekarang ini.

Malaikat adalah ciptaan Allah sendiri, dan jika kita tidak mempercayai keberadaan mereka, berarti kita secara tidak langsung meragukan kuasa dan kedaulatan Allah yang menciptakan mereka. Kenapa kita harus percaya bahwa Allah yang menciptakan mereka? Ayat singkat dalam Kolose 1:16 sudah cukup untuk menjelaskan semuanya. Hanya di dalam Allah sajalah diciptakan segala sesuatu; yang ada di surga maupun yang tidak kelihatan, semua diciptakan oleh Dia. Namun bagaimanakah asal mulanya penciptaan para malaikat ini? Dan kapan mereka diciptakan? Mari kita menuju pembahasan bagian selanjutnya untuk mengerti akan hal ini.

B. Asal Mula Malaikat

I. Fakta Penciptaan Mereka

Cukup banyak ayat di dalam alkitab yang menyatakan bahwa sesungguhnya memang Allah sendirilah yang menciptakan surga beserta semua isinya termasuk para malaikat yang ada di dalamnya. Selain Kolose 1:16 yang sudah disebutkan di bagian sebelumnya, masih ada Nehemia 9:6, Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya,...” Dan juga Mazmur 148:2 dan 5, “Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!... Baiklah semuanya memuji nama TUHAN, sebab Dia memberi perintah, maka semuanya tercipta.”

Fakta bahwa mereka adalah ciptaan memberi pengertian bahwa mereka bukanlah makhluk yang kekal dan abadi seperti Allah, yang sudah ada dari sebelum bumi ada, yang sudah ada dari kekekalan sampai kepada kekekalan.

II. Kapan Mereka Diciptakan?

Alkitab tidak menyatakan secara pasti kapan para malaikat ini diciptakan. Namun bila kita melihat Ayub 38:4-7, kita akan mendapatkan gambaran bahwa malaikat telah ada ketika bumi diciptakan.

“Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? -- Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?” (Ayub 38:4-7)

Dalam ayat tersebut bintang-bintang fajar dan anak-anak Allah yang dimaksud adalah malaikat. Mungkin Allah menciptakan mereka segera sesudah Dia menciptakan surga, dan sebelum Dia menciptakan bumi.[3]



[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka, 1999)

[2] W.R.F. Browning, Kamus Alkitab (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009) 250.

[3] Henry Clarence Thiessen, Introductory Lectures In Systematic Theology (Grand Rapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing Company, January 1959) 191.


To be continued...