Kamis, 21 April 2011

ANGELOLOGI & DEMONOLOGI Part#2


C. Sifat Malaikat

I. Makhluk Roh

Alkitab menjelaskan dalam Ibrani 1:14 bahwa sesungguhnya malaikat adalah makhluk roh dan tidak memiliki tubuh jasmani seperti manusia. Lihat juga Mazmur 104:4 dan Ibrani 1:7. Charles Ryrie dalam bukunya Teologi Dasar menuliskan bahwa banyak orang yang cenderung berpikir bahwa malaikat itu memiliki tubuh manusia. Kecenderungan untuk menganggap malaikat-malaikat termasuk makhluk yang memiliki sejenis tubuh timbul dari anggapan bahwa tidak mungkin manusia dapat membayangkan suatu makhluk yang benar-benar tanpa tubuh.[1] Karenanya, malaikat adalah pasti adalah makhluk roh. Tapi meskipun Allah adalah juga Roh, ini tidak berarti bahwa malaikat-malaikat itu bersifat tidak terbatas seperti Allah. Melainkan, mereka adalah roh-roh yang bersifat terbatas.[2]

Namun akan timbul pertanyaan, mengapa malaikat seringkali ditemui oleh manusia dalam wujud tubuh jasmani seorang manusia? Contohnya adalah kejadian-kejadian di dalam Kejadian 18-19, Hakim-hakim 2:1, 6:11-24, 13, dan Kisah Para Rasul 12:4-9. Jawabannya mudah saja, Allah dapat mengizinkan manusia manapun yang Ia kehendaki untuk dapat melihat malaikat dan bahkan berinteraksi dengan mereka walaupun mereka adalah roh.

II. Makhluk Berkepribadian

Dalam halaman bukunya yang lain Charles Ryrie menulis bahwa ternyata malaikatpun adalah makhluk yang bersifat pribadi. Maksudnya adalah malaikat-malaikat itu mempunyai eksistensi seperti manusia, dan memiliki sifat atau keadaan seperti manusia. Segi-segi penting dalam suatu pribadi biasanya meliputi kecerdasan, perasaan, dan kemauan. Para malaikat memiliki kecerdasan (1 Petrus 1:12). Mereka juga memiliki perasaan (Lukas 2:13-14 dan Wahyu 19:20). Kemauanpun ada pada dalam diri mereka (Yudas 1:9). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa mereka adalah pribadi-pribadi. Kenyataan bahwa mereka tidak memiliki tubuh jasmani tidaklah mempengaruhi keberadaan mereka sebagai pribadi-pribadi.[3] Tapi walaupun mereka adalah pribadi yang memiliki kemauan, mereka tetap taat kepada Tuhan Sang Pencipta sama seperti kita manusia.

III. Makhluk yang Melebihi Manusia

Jika kita mengintip perkataan penulis Ibrani dalam Ibrani 2:7-9, kita akan paham bahwa memang manusia itu lebih rendah dari malaikat. Jika Kristus yang hanya sementara waktu saja menjelma menjadi manusia dikatakan menjadi lebih rendah dari malaikat, apalagi kita yang bukan Kristus? Malaikat adalah termasuk gologan makhluk yang luar biasa yang menurut kodratnya lebih kuat daripada manusia, dan berbeda dengan manusia, mereka tidak takluk kepada kematian.[4] Namun setidaknya hanya untuk saat ini saja kita lebih rendah dari

malaikat, karena 1 Korintus 6:3 mengatakan bahwa kelak kita akan menjadi lebih tinggi

dari mereka dan akan menghakimi mereka. Dalam hal apa sajakah malaikat melebihi manusia?

1) Dalam Hal Kekuatan Dan Kuasa

Kuasa malaikat begitu hebat dan melebihi manusia (lihat 2 Petrus 2:11). Hanya dengan dua orang malaikat saja kota Sodom dan Gomora dapat dibinasakan (Kejadian 19:21-22). Hanya dengan satu malaikat saja batu besar yang menutup kubur Yesus dapat digulingkan (Matius 28:1-2).[5] Satu orang malaikat saja sudah cukup untuk menghabisi seratus delapan puluh lima ribu orang dalam perkemahan Asyur (Yesaya 37:36). Sesuai yang dikatakan William Evans dalam bukunya The Great Doctrines of The Bible, kekuatan mereka diberikan oleh Allah; mereka adalah malaikat kuat-Nya Allah. Para pelayan yang melaluinya kekuatan Allah dimanifestasikan. Mereka kuat, tetapi tidak mahakuasa (omnipotent).[6]

2) Dalam Hal Pengetahuan

Mari kita melihat 2 Samuel 14:20,Dengan maksud untuk mengubah rupa perkara itu maka hambamu Yoab melakukan perkara ini. Tetapi tuanku bijaksana sama seperti malaikat Allah, sehingga mengetahui semua yang terjadi di bumi.” Malaikat adalah makhluk yang memiliki pengetahuan yang melebihi manusia. Berkali-kali di Alkitab ditemukan kisah dimana malaikat memberitahukan suatu pesan yang bertemakan peringatan, pengetahuan akan masa depan, maupun ancaman akan penghukuman Tuhan. Tapi ingatlah, Matius 24:36 menjadi bukti bahwa makhluk-makhluk ini tidak mahatahu (omniscient).

IV. Pria atau Wanita?

Ini adalah suatu pertanyaan yang menarik. Apakah sesungguhnya jenis kelamin para malaikat? Kami dapat berkata bahwa mereka tidak dapat dibedakan dalam hal jenis kelamin. Memang pemakaian kata malaikat dalam Alkitab selalu merupakan bentuk maskulin, namun kemungkinan besar ini disebabkan karena penampakan malaikat yang muncul di hadapan para penulis kitab tersebut lebih menyerupai laki-laki daripada perempuan.

Kita ingat bahwa ketika pertama kali Allah menciptakan manusia, Ia berkata, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita...” Dan setelah itu jadilah Adam, seorang laki-laki. Berangkat dari kejadian ini, kita juga dapat menyimpulkan bahwa bentuk malaikat lebih menyerupai laki-laki daripada perempuan. Lagipula malaikat yang sangat kuat dan hebat itu lebih cocok jika ada dalam gambaran laki-laki dewasa yang tegap dan gagah perkasa. Namun sekali lagi, mereka tetap tidak dapat dikatakan berjenis kelamin laki-laki. Adam memang diciptakan sebagai laki-laki, namun itu dengan tujuan agar kelak ia beranak-cucu dengan pasangan perempuannya.

Tapi malaikat adalah kasus yang berbeda. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mereka tidak memiliki tubuh jasmani, jadi mustahil mereka dapat bereproduksi. Lima kali malaikat disebut sebagai “anak-anak Allah” dalam Perjanjian Lama (Kejadian 6:2, 4; Ayub 1:6, 2:1, dan 38:7), namun tidak pernah kita membaca mengenai “anak-anak para malaikat.” Bukti bahwa malaikat tidak menikah dan kemudian memiliki bayi malaikat ada di Markus 12:25. Sebagai tambahan, meskipun mereka lebih sering terlihat dalam bentuk laki-laki, namun tampaknya ada juga malaikat yang dapat terlihat menyerupai perempuan seperti yang ada di Zakaria 5:9 walaupun belum tentu dua perempuan itu memang malaikat.


[1] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1992) 166.

[2] Ibid.

[3] Ibid, 164.

[4] Ibid, 167.

[5] Batu di kuburan Yesus adalah kumpulan batu granit berdiameter 8 kaki dan tebal 1 kaki. Beratnya diperkirakan lebih dari 4 ton. Anggaplah malaikat tersebut dapat menggulingkan seekor gajah Afrika berbentuk lingkaran dengan mudahnya.

[6] William Evans, The Great Doctrines of The Bible (Chicago: Moody Press, 1974) 216-217.


TO BE CONTINUED...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.