Jumat, 03 Desember 2010

REFLECTION FROM MINOR PROPHETS PART 4 : JONAH

”I LOVE YOU MY SON...”

Yunus 4:11, ”Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?”




Yunus enggan pergi ke kota Niniwe untuk memperingatkan musibah yang akan Allah adakan bagi kota itu. Yunus enggan melihat pertobatan akan dilakukan oleh penduduk Niniwe, dan Yunus enggan melihat Tuhan melimpahkan kemurahan-Nya atas Niniwe sehingga malapetaka tidak jadi dikirmkan-Nya atas kota yang jahat itu. Pertanyaannya: Mengapa?
Niniwe adalah kota yang jahat. Niniwe adalah kota besar dengan penduduk yang keji. Niniwe adalah tempatnya penduduk yang tidak segan-segan menggantung tengkorak musuh-musuh mereka di tembok, menyiksa bangsa yang mereka kalahkan dengan menguliti mereka hidup-hidup, mencabut lidah mereka, ataupun menancapkan mereka dengan tombak ke tembok. Karena itu kota yang jahat ini sangat ingin Yunus lihat dalam keadaan hancur. Namun Yunus tidak bisa lari dari perintah Tuhan, dan diapun memperingatkan bangsa itu sehingga mereka semua bertobat. Lalu apa reaksi Tuhan?
Tuhan mengampuni mereka. Tuhan menyesal atas rencana-Nya untuk menunggangbalikkan kota ini. Tuhan melihat ketulusan mereka dalam bertobat, bahkan ternak merekapun diharuskan berpuasa. Tuhan memberikan kesempatan kedua bagi Niniwe. Sekali lagi, mengapa?
Karena Dia memiliki kasih. Kasih Tuhan sungguh melimpah pada umat manusia sehingga bangsa paling jahat pun masih Tuhan berikan pengampunan yang seharusnya tidak mereka peroleh. Ini semua karena hati Tuhan terlalu lembut untuk menghukum orang-orang berdosa yang dengan kesungguhan mencari pertobatan dari Tuhan. Kita jadi mengingat kasih Allah pada umat manusia sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk tersiksa dan menderita dengan sangatnya hanya untuk menebus dosa manusia yang sudah terlampau bejat. Sama seperti Niniwe, kesempatan kedua Tuhan berikan pada kita.
Dosa apa yang kita perbuat dalam waktu dekat ini? Apakah sangat parah sehingga membuat kita berpikir Tuhan murka dengan sangat dan tidak akan mengampuni kita lagi? Salah. Karena sesungguhnya kasih Tuhan tidak terbatas. Selama kita masih mencari-Nya dengan kesungguhan dan ketulusan, Ia tidak akan pernah tega untuk tidak memaafkan kita. Namun jangan memanfaatkan ini untuk mempermainkan Tuhan dan terus berbuat dosa, karena Ia tidak akan membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena itu ingatlah satu hal yang penting; yaitu dalam kondisi apapun kasih-Nya tetap ada untuk kita, dan Dia akan selalu berkata: ”I love you My son...”

Terima kasih Tuhan untuk cinta-Mu
Pengampunan-Mu amat besar bagi hidupku
Itu tidak akan pernah berubah sedari dulu
Dan kutahu itu tidak akan hilang dimakan waktu


Created date: Saturday, November 27th 2010

......................................................................

"I LOVE YOU MY SON ..."

Jonah 4:11, " And should not I spare Nineveh, that great city, wherein are more then sixscore thousand persons that cannot discern between their right hand and their left hand; and also much cattle?"

Jonah reluctantly went to Nineveh to warn the calamities that God would have put to the city. Jonah was reluctant to see the conversion be happen by the inhabitants of Nineveh, and Jonah was reluctant to see God bestow His mercy on Nineveh so that the catastrophe is not sent by Him for that evil city. The question is: Why?
Nineveh was a wicked city. Nineveh is a big city with an evil population. Nineveh was the place where people did not hesitate to hang the skulls of their enemies on the wall, torturing people who they beat by skinning them alive, pulling their tongues, or stick them with a spear into the wall. Therefore, Jonah was eager to see this wicked city in ruins. But Jonah could not escape from God's command, and he warned the nation so that they all repent. Then what is God's reaction?
God forgive them. God feel sorry for his plan to topsy-turvy the town. God saw their sincerity in repentance, even the cattle commanded to fasting. God gives second chances to Nineveh. Once again, why?
Because He has love. God's love was abundant for human race so that the most evil nation still given forgiveness from God. A forgiveness that they should not earn. This is all because God's heart is too soft to punish sinners who sincerely seek repentance from God. We're so remember the love of God in mankind that He gave His only begotten Son to suffer and suffer in pain only to atone for the sins of mankind that was too depraved.
Just as Nineveh, God also gave the second chance to us.
What kind of sins that we've done in the near future? Does it make us think God is very angry with and will not forgive us anymore? Wrong. Because God's love is not limited. As long as we still seek Him with earnestness and sincerity, he will never have the heart to not forgive us. But do not take advantage of this to trick the Lord and continue to sin, because He will not let himself be mocked. Therefore, remember one important thing: that is in any condition His love will still there for us, and He will always say: "I love you My son ..."



Created date: Saturday, November 27th 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.