PROVERBS 23.17-18, "Don't be envious of sinful people; let reverence for the LORD be the concern of your life. If it is, you have a bright future" ..................................... AMSAL 23:17-18, "Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."
Minggu, 07 November 2010
BERTINDAK BIJAK - Acting Wise
RENUNGAN KEEMPATBELAS DARI KITAB KOLOSE:
“BERTINDAK BIJAK”
KOLOSE 4:5-6
“Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.”
Cobalah renungkan kehidupan Anda selama ini, berapa kali kita melakukan kesalahan bicara, dan kurang berhati-hati dalam memilih kata-kata? Berapa kali kata-kata yang kita ucapkan membuat orang lain marah dan akhirnya terjadi permusuhan diantara kita dengan orang tersebut? Entah apakah orang yang kita sakiti itu teman kita, saudara kita, atasan kita, guru atau dosen kita, atau bahkan orangtua kita. Mungkin setelah kejadian tersebut rasanya kita baru menyadari bahwa apa yang kita perkatakan itu salah, dan rasanya mau meminta maaf, tapi sulit sekali? Atau bahkan malah kita merasa orang itu yang berlebihan sehingga kita berharap dia yang datang meminta maaf?
Cobalah renungkan kehidupan Anda selama ini, berapa kali kita melakukan kesalahan tindakan, dan kurang bijaksana dalam melakukan suatu hal? Berapa kali kita bermaksud melakukan suatu tindakan yang menjadi kewajiban kita, namun malah dianggap salah dan ditegur oleh orang yang otoritasnya diatas kita? Atau bahkan yang lebih menyakitkan, kita ingin melakukan suatu hal untuk menyenangkan hati seseorang, namun malah tindakan yang kita lakukan membuat jengkel orang tersebut dan akhirnya segala usaha yang kita lakukan tidak ada harganya dan disepelekan oleh orang itu, bahkan kita dicaci maki olehnya?
Terkadang hal-hal tersebut diatas jika kita alami akan membuat luka yang pedih di hati kita, namun terima atau tidak, sesungguhnya kesalahan ada di pihak kita, karena kita suka tidak bijaksana dalam bertindak, dan sembarangan dalam berkata-kata. Ayat diatas mengajak kita untuk bisa lebih berhikmat lagi bertindak terhadap orang lain. Bagaimana caranya untuk bertindak benar? Jelas dikatakan bahwa kita harus memiliki kasih, itu yang utama. Dengan perkataan yang lemah lembut, kita dapat memenangkan hati sekasar apapun. Walaupun kita berbuat salah dan membuat seseorang marah, segeralah meminta maaf dengan nada yang lembut, ini akan menenangkan hati yang panas. Jadi, tunjukkanlah kasih!
Selain itu, permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan (Ams 1:7). Demikian kata firman-Nya. Jadi, milikilah terus kehidupan yang takut akan Tuhan, dan mintalah hikmat dari-Nya. Percayalah, Roh Kudus akan membantu kita untuk memiliki kehidupan yang bijaksana, baik dalam perkataan, tindakan, maupun sifat dan kelakuan. Mintalah bimbingan Roh Kudus sebagai Guru Agung kita untuk cerdas dan penuh hikmat dalam bertindak, sehingga siapapun orang yang ada di sekitar kita akan terberkati dengan kehadiran kita. Tuhan Yesus berkati, Haleluya!
Kadang aku berpikir, mengapa aku begitu ceroboh dalam bertindak?
Baru kuketahui, aku kurang membina hubungan intim dengan Tuhan.
Kadang aku berpikir, mengapa kata-kataku sering menyakiti orang lain?
Baru kuketahui, firman-Mu sering kuacuhkan.
Bagaimana Tuhan? Aku harus apa?
“Datanglah pada-Ku, dan bertindaklah dengan kasih.”
Itu jawaban-Nya, dan aku bersyukur karenanya...
Dibuat tanggal: 7 November 2010
.....................................................................
FOURTEENTH REFLECTION FROM THE BOOK OF COLOSSIANS:
"ACTING WISE"
Colossians 4:5-6
"Walk in wisdom toward them that are without, redeeming the time. Let your speech be alway with grace, seasoned with salt, that ye may know how ye ought to answer every man."
Try to think about your life so far, how many times we made mistakes in our speaks, and less careful in choosing the words? How many times the words we said make other people angry and often ended up with hostilities between us with these people? Whether it is the people we hurt were our friends, our relatives, our bosses, our teachers or lectures, or even our parents. Maybe after this incident happened, we just realized that what we have done is wrong, and we wanted to apologize, but it felt so difficult? Or maybe we felt that the person was too excessive, so we hope he comes to apologize?
Try to think about your life so far, how many times we made mistakes in actions, and less wise in doing a thing? How many times do we intend to perform an act that becomes our duty, but instead is considered wrong and rebuked by people whose authority over us? Or even more painful, we want to do something to please someone, but instead the actions that we done is annoy him and eventually all the work we done is worthless and neglected by that person?
Sometimes if we are experiencing the things mentioned above it will make a painful wound in our hearts, but just realize that we are the one who made mistakes, because we done everything unwisely, and indiscriminate in words. The words of God above invites us to be more wise in act against another person. How to act properly? Clearly it is said that we must have love, it is primary. With gentle words, we can win any crude heart. When we done something wrong and made someone angry, immediately apologized with a soft tone, this will calm his heart of heat. So, show love!
The beginning of wisdom is fear of the Lord (Proverbs 1:7). So, have a life that are fear of God, and ask for wisdom from Him. Believe me, the Holy Spirit will help us to have a life of wisdom, both in words, actions, and behavior. Ask for the guidance of the Holy Spirit as our Grand Master for a full wisdom in act, so anyone who is around us will be blessed with our presence. Bless the Lord Jesus, Hallelujah!
Created date: 7 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.