RENUNGAN KESEMBILAN DARI KITAB FILIPI:
“YANG TAK TERGANTIKAN BAGIKU”
FILIPI 3:7-8
“Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus”
Sewaktu saya masih bersekolah di SMA, saya memiliki banyak sekali teman-teman yang kerajingan game online. Mereka rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game online di warnet, menaikkan level karakter game mereka, dan jual beli aksesoris game memakai uang sungguhan! Bahkan ada orang yang rela menghabiskan uang jutaan untuk membeli aksesoris terntentu di dalam game tersebut. Di samping itu, beberapa teman saya sampai menginap di warnet dan menjadikan warnet itu rumah kedua mereka! Mereka makan, minum, dan tidur disana, sampai tidak mengerjakan pekerjaan rumah, dan tidak belajar hanya untuk game online. Namun entah bagaimana caranya mereka mengurus diri mereka sendiri sampai jarang ada yang sakit karena hal ini. Namun sakit atau tidak, jelas hal yang mereka lakukan ini adalah memberhalakan game online dan lebih mengutamakan game ini dibanding Tuhan. Banyak dari mereka yang nilai ulangannya jeblok, kehidupan rohaninya tipis sekali, dan pergaulannya pun buruk. Merokok, anting-anting, dan minuman keras tidak terlalu jauh dari hidup mereka. Apa sih yang membuat mereka begitu melekat pada game online?
Dunia ini menawarkan hal-hal yang menggiurkan manusia dan membuat manusia bergantung pada hal itu dengan parahnya, termasuk di dalamnya yang ditawarkan adalah game online. Kenapa banyak anak-anak remaja terikat dengan hal ini daripada dengan firman Tuhan? Karena memang bagi tubuh kita yang fana ini bermain game mungkin jauh lebih menarik daripada membaca firman Tuhan atau datang ke gereja. Iblis dan dunia begitu memperdaya kita dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan yang membuat kita terbuai di dalamnya sehingga tidak menyadari bahwa akibat dari semua hal itu merugikan diri kita sendiri. Paulus mengatakan bahwa Ia telah meninggalkan segala macam hal yang dahulu Ia anggap keuntungan, yang dahulu Ia nikmati ketika Ia lakukan. Mungkin salah satunya adalah menyiksa dan membunuh pengikut Kristus. Namun sekarang semua itu adalah kerugian, sampah baginya! Semua itu berubah menjadi tidak berguna ketika Ia mengenal Kristus Yesus sebagai Juruselamat pribadinya, sebagai Tuhan yang memulihkan kehidupannya yang bejat dan penuh dosa. Memang mungkin tubuh dunia kita ini cukup sulit untuk diajak melakukan doa, membaca firman, memuji Tuhan, dan hal-hal rohani lainnya, namun ketahuilah bahwa roh kita amat membutuhkannya, dan itulah kebutuhan pokok, makanan utama bagi roh kita! Jika kita terus memberi makan tubuh duniawi kita, tapi membiarkan kerohanian kita mati kelaparan, akibatnya tindakan-tindakan dosa dan tidak berguna lah yang akan mendominasi hidup kita. Bagaimana, maukah menjadikan Yesus sebagai yang utama dan tak tergantikan dalam hidup kita? Pilihan memberi makan kerohanian kita dan membuat mati kelaparan kedagingan kita adalah jauh lebih baik dari pilihan yang sebaliknya. Bijaksanalah dan jadikan Yesus tak tergantikan dalam hidupmu! (DH)
Aku mau mengasihi-Mu, seumur hidupku
S’bab Engkaulah Tuhanku, Gunung Batu sejatiku
Terima kasih ya Allahku, atas kasih-Mu, didalam hidupku...
Dibuat tanggal: 27 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.