Terkadang kita merasa memiliki beban yang berat dan tidak tahu harus melakukan apa dan bagaimana. Kita berpikir, bergumul, dan berkutat dengan diri sendiri mengenai permasalahan hidup kita tanpa menyadari bahwa sesungguhnya ada Pribadi yang luar biasa yang berkuasa dan yang ajaib yang sedang memegang kendali atas hidup kita. Siapakah Dia? Tuhan, Allah kita!
Namun, disaat apa sajakah Tuhan memegang kendali atas hidup kita?
1. Disaat Tuhan memberikan kita suatu tugas ataupun proyek.
Kejadian 7:16, “Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.”
Dari kisah Nuh yang sudah sangat terkenal, kita dapat melihat jelas bagaimana Tuhan campur tangan dalam kehidupan Nuh. Dikatakan bahwa setelah bahtera selesai dibuat dan semua penghuninya masuk ke dalam, Tuhan sendiri yang menutup pintu bahtera tersebut. Pintu itu berada di lambung kapal, dan ada kemungkinan akan tersisa celah bila Nuh yang menutupnya sendiri. Jika itu terjadi, air bisa masuk ke dalam bahtera dan menenggelamkannya. Tapi lihatlah bahwa Tuhan selalu menyertai Nuh.
Demikian pula setelah Nuh berada diatas bahtera dan mengambang tanpa arah dan tujuan, secara ajaib tangan Tuhan menyurutkan air bah tersebut sehingga Nuh dapat mendarat di gunung Ararat dengan aman. Ketika kita diberikan suatu proyek besar oleh Tuhan yang memiliki banyak resiko, (Seperti Nuh yang menerima resiko dicela orang-orang sebangsanya karena membuat bahtera walau tak ada hujan, dan resiko rasa lelah yang luar biasa karena bahtera raksasa itu dibuat dalam waktu 100 tahun dan dikerjakan oleh kurang dari 10 orang) percayalah bahwa Tuhan akan selalu membantu dan menyertai kita walaupun kita merasa mengambang tanpa arah dan tujuan, suatu saat Tuhan akan membuat tujuan kita menjadi jelas seperti yang Dia perbuat pada Nuh dan keluarganya.
2. Disaat seseorang diminta Tuhan keluar dari zona nyamannya.
Kejadian 15:1, “Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar."”
Pernahkah anda pergi dari daerah, atau rumah sendiri yang sudah begitu nyaman dan menuju suatu tempat yang belum diketahui dengan jelas kondisi dan lingkungannya? Itulah yang dialami Abram, yang kelak namanya menjadi Abraham. Tuhan memerintahkannya untuk keluar dari zona nyamannya, yaitu daerahnya sendiri menuju suatu tempat yang belum Ia ketahui jelas kondisinya. Namun disini Abram taat dan Tuhan memperhitungkannya sebagai kebenaran. Walaupun pasti ada rasa cemas dan khawatir dalam dirinya, Abram tetap menurut kepada Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Seandainya anak kita bersekolah ke luar negeri, adakah rasa cemas dalam diri kita? Seandainya kita terpaksa untuk pindah rumah ke tempat lain, adakah kekhawatiran dalam diri kita? Ingatlah bahwa seharusnya sebagai orang percaya kita selalu memiliki Allah yang memegang kendali hidup kita! Dalam masalah apapun, ingat saja kepada Tuhan, dan percaya selalu kepada-Nya! Ia tahu yang terbaik dalam hidup kita, sebab Ialah Pencipta dan Pengontrol hidup kita!
3. Disaat hidup kita ada pada posisi yang tidak sepantasnya.
Kejadian 37: 23-24, “Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.”
Saudara mengetahui kisah Yusuf? Ya, dialah anak emas dari Yakub yang selalu mendapatkan perlakuan istimewa dari ayahnya karena dia adalah anak dari istri kesayangannya, Rahel, yang meninggal sewaktu melahirkan Benyamin. Anak ini selalu mendapatkan perlakuan manis dari ayahnya sehingga membuat saudara-saudaranya yang lain menjadi iri. Singkat cerita Yusuf dibuang ke sumur, dijual, dan menjadi kepala budak di rumah Potifar. Namun Ia dituduh dengan kejam oleh istri Potifar, dan akhirnya dipenjarakan. Yusuf yang sebenarnya baik itu mendapat perlakuan tidak baik dari orang-orang di sekitarnya, dan berada dalam posisi yang tidak sepantasnya serta terintimidasi.
Bagaimana jika kita yang mengalami kondisi tidak nyaman ini? Dapatkah kita tetap berpegang teguh kepada Tuhan dan melakukan kehendak-Nya, yaitu untuk senantiasa setia dan percaya kepada-Nya? Yusuf tetap setia kepada Tuhan, sehingga Ia diangkat mengepalai penjara, dan pada akhirnya lewat seorang juru minum raja yang dipenjara, Yusuf direkomendasikan untuk menafsirkan mimpi raja Firaun dan berkuasa atas seluruh tanah Mesir. Percayalah bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita selama kita percaya akan Dia yang memegang kendali penuh atas kita! Tuhan Yesus memberkati!!!
A preach from Ps. Gordon Simaremare
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.