Senin, 18 Oktober 2010

TETAPLAH BERDOA - Keep Praying


RENUNGAN KETIGA DARI KITAB EFESUS:

”TETAPLAH BERDOA”

EFESUS 3: 14-21

”... Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus ...”


Bagaimana rasanya jikalau kita sedang ada di dalam penjara? Pastilah ada rasa kesedihan, kekecewaan, dan kehampaan yang besar dalam hati kita. Mungkin jika kita bisa berdoa saat itu, kita hanya akan berdoa meminta pengampunan Tuhan atas kesalahan yang kita perbuat, dan memohon agar Tuhan memberikan jalan untuk kita bisa terbebas dari penjara itu. Berdoa buat orang lain?? Nanti dulu deh! Tapi disini kita mau melihat sosok rendah hati dan penuh kasih dari seorang Paulus yang tetap berdoa, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk para jemaat Tuhan di kota Efesus, dan kota-kota lainnya. Selain doa, iapun dengan tulus hati menulis surat bagi mereka...
Paulus waktu itu sedang dipenjarakan, kemungkinan besar di Roma. Namun dia bukanlah dipenjarakan karena hal buruk, melainkan karena memberitakan Kristus. Kita bisa bayangkan sebagai manusia biasa harusnya Paulus marah karena ia telah bersusah payah demi Yesus, namun malah dipenjarakan. Tetapi Paulus tidaklah marah, melainkan ia memakai kesempatan dalam penjara itu untuk menulis surat kepada beberapa kota yang di dalamnya terdapat jemaat Tuhan. Paulus meneguhkan, menguatkan, dan terus memberi semangat dan ucapan kasih pada mereka semua. Dan yang paling penting, Paulus tetap mengucap syukur kepada Tuhan, dan tak henti-hentinya berdoa bagi semua orang kudus dan jemaat Tuhan (ayat 16-18), walau ia sendiri bukan sedang ada dalam keadaan yang manis dan aman.
Mungkin kita memang bukan sedang ada di penjara, tapi terkadang masalah-masalah kehidupan yang sedang kita alami menjadi batu penghalang yang besar untuk kita datang kepada Tuhan. Kita begitu marah dan malah terus menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dalam hidup kita. ”Kenapa begini Tuhan? Kenapa begitu??” Sayapun dulu suka berpikir begitu, tapi saya telah belajar banyak, dan saat ini jika sedang ada masalah yang harus saya lakukan cuma percaya pada Tuhan, dan terus berdoa pada-Nya. Karena itu, taatilah firman berikut ini: ”Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tes. 5:16-18). Tuhan berkati berlimpah! (DH)

Aku ingin terus bersekutu dengan-Mu,
Kuwujudkan dalam bentuk doa dan seruku,
Kulantunkan dalam penyembahan dan lagu-lagu,
Aku tahu semua itu kurang bermutu,
Dibandingkan dengan karya penebusan-Mu,
Namun satu hal yang ku tahu, o Tuhanku,
Engkau tidak menganggap rendah semua itu,
Karenanya aku mau berbisik pada-Mu dengan merdu,
Yesusku, I love You.... ~ Your Son, D.H.


Dibuat tanggal: 16 Oktober 2010

______________________________________________________________________________

THIRD REFLECTION FROM THE BOOK OF EPHESIANS:

"KEEP PRAYING"

EPHESIANS 3: 14-21

For this cause I bow my knees unto the Father of our Lord Jesus Christ, Of whom the whole family in heaven and earth is named, That he would grant you, according to the riches of his glory, to be strengthened with might by his Spirit in the inner man;
That Christ may dwell in your hearts by faith; that ye, being rooted and grounded in love, May be able to comprehend with all saints what is the breadth, and length, and depth, and height; And to know the love of Christ, which passeth knowledge, that ye might be filled with all the fulness of God. Now unto him that is able to do exceeding abundantly above all that we ask or think, according to the power that worketh in us, Unto him be glory in the church by Christ Jesus throughout all ages, world without end. Amen.




How does it feel if we were in prison? Surely there is a sense of sadness, disappointment, and a great emptiness in our hearts. Maybe if we could pray at that time, we will only pray for God's forgiveness for the mistakes that we did, and asked the Lord to give way for us to be freed from prison. Praying for other people? Whoa, no way! But here we want to see a figure of Paul who still pray in love, not only for himself, but also to the church of God in the city of Ephesus, and other cities. In addition to prayer, she began with a sincere heart to write a letter for them ...
Paul was imprisoned at that time, most likely in Rome. But he was not imprisoned because of the bad things, but for preaching Christ. We can imagine as human beings Paul should be angry because he had struggled for the sake of Jesus, but instead of got something good, he was imprisoned. But Paul is not angry, he used the opportunity in prison to write letters to several cities where there are the churches of God. Paul affirm, strengthen, and continue to give encouragement and words of love to them all. And most importantly, Paul still give thanks to God, and pray unceasingly for all the saints and the churches of God (verses 16-18).

Maybe we do not currently exist in prison, but sometimes problems of life we experienced is blocked us to come to God. We are so angry and continued to blame God for what happened in our lives. "Why God? Why?? "I also ever to think like that, but I have learned a lot, and now if there is a problem, all I had to do was just believe in God, and continue to pray to Him. God bless abundantly! (DH)

Created date: October 16, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.