RAYAKANLAH KEBANGKITANMU!
(Lukas 24:1-35)
Tuhan kita berkuasa atas kematian, dan Dia telah bangkit! Seharusnya kita bersukacita, tetapi sayang banyak anak Tuhan malah kondisi kerohaniannya lepe-lepe, lemas, dan loyo... Padahal kebangkitan Tuhan juga turut membuat kita bangkit bersama-Nya, tapi nampaknya perayaan itu jadi rusak!
Ada beberapa faktor yang merusak perayaan kebangkitan (makna Paskah) dari orang-orang Kristen. Apa sajakah hal-hal tersebut?
1. LUPA (ayat 5-7)
Pada ayat tersebut dikisahkan mengenai wanita-wanita yang datang hendak menengok kubur Kristus tercengang dan kaget ketika melihat dua malaikat ada di kubur kosong itu. Kemudian malaikat tersebut mengingatkan kembali mereka bahwa Yesus pernah berkata Ia akan bangkit kembali dari kematian setelah hari ketiga. Namun mengapa wanita-wanita ini sampai lupa?
Peristiwa penyaliban Yesus yang begitu mengerikan pada minggu sebelumya membuat para wanita menjadi sangat trauma dan melupakan segala perkataan Yesus di Galilea (ayat 6). Tetapi Tuhan mengingatkan mereka lewat dua utusan malaikat-Nya. Jangan sampai kita menjadi seperti wanita-wanita tersebut. Mereka sempat melupakan firman Tuhan karena kesedihan yang mendalam. Tetapi bagi kita, apapun yang terjadi ingatlah selalu akan firman-Nya yang tidak pernah berubah! Ingatlah juga akan kebangkitan-Nya! Jadi, jika ingin merayakan Paskah, jangan pernah melupakan kebangkitan-Nya yang membebaskan itu, dan firman-Nya yang senantiasa menuntun kita pada jalan yang benar!
2. ADANYA HARAPAN YANG TIDAK REALISTIS (ayat 21)
Pada perikop dimana ayat ini ada, dikisahkan mengenai perjalanan dua orang menuju ke Emaus. Salah satu dari mereka adalah Kleopas. Kemudian Yesus menyatakan diri-Nya pada mereka, namun mereka tidak menyadari bahwa itu adalah Yesus. Kenapa bisa begitu? Karena Kleopas dan temannya memiliki harapan yang tidak realistis. Kleopas berharap bahwa Yesuslah yang akan menjadi Raja secara duniawi atas orang Yahudi guna membebaskan mereka dari penjajahan bangsa Romawi. Tetapi sayangnya harapan itu bukanlah harapan Tuhan Allah sendiri. Impian merusak kebahagiaan yang ada dalam harapan Kleopas dan kawannya karena hal itu tidaklah terjadi.
Karena itu, saringlah harapan kita. Berharap boleh saja, tetapi berharaplah sesuai kenyataan, yang realistis! Ubah kacamata kita menjadi kacamata-Nya Allah. Carilah optik surgawi yang terdekat lewat doa, sehingga kita bisa melihat sesuai dengan cara pandang Allah sendiri. Berlakulah sesuai dengan apa yang Yesus lakukan, dan berpikir sesuai dengan cara berpikir-Nya! Walaupun kita tinggal dalam tubuh yang duniawi, kita juga harus rohani!
3. MASALAH KETIDAK PERCAYAAN (ayat 10-11)
Para murid sempat meragukan Yesus telah bangkit, dan bahkan menganggap aneh para perempuan yang menyampaikan kabar tersebut. Saat sekarang ini juga ada beberapa orang yang meragukan kebangkitan Yesus Kristus karena konon katanya telah ditemukan makam Kristus di daerah bernama Talpiot. Orang-orang yang meragukan kebangkitan Kristus nampaknya telah padam kerohaniannya. Bagaimana dengan kita? Charge dan bakarlah kembali gairah, roh, dan passion kita kepada Tuhan! Yesus telah bangkit, karena itu bertindaklah! Jangan malah kita menjadi lelah mengikut Dia dan meragukan Dia. Sampaikanlah kabar gembira kebangkitan Kristus ini kepada mereka yang belum mengetahuinya dan milikilah iman yang tidak tergoncangkan di dalam Dia!
Jangan sampai percuma kita merayakan Paskah. Masakan Yesus sudah bangkit tetapi kita tidak bangkit? Karena itu sadarilah bahwa selagi kita merayakan kebangkitan Kristus, kita juga merayakan kebangkitan kita sendiri! Kiranya Tuhan memberkati kita semua, amin....
Ringkasan Khotbah
Pdt. Johannes Leiwakabessy, M.A.
AT-APT JAKARTA
Selasa, 26 April 2011