Minggu, 20 Maret 2011

Menjadi Orang Yang Diperhitungkan Tuhan


Lukas 7:1-10
"Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali"

Bagaimanakah caranya agar kita dapat menjadi orang-orang yang diperhitungkan Tuhan sebagai anak-Nya yang setia dan penuh iman? Dalam kisah seorang perwira yang memiliki hamba yang sakit keras kita dapat menyimpulkan tiga hal yang dapat kita lakukan untuk menjadi orang-orang yang diperhitungkan Tuhan:

Pertama, jika Anda memiliki masalah, datanglah pada Kristus!
Sama seperti perwira yang menyadari bahwa sumber pertolongan pertama hanyalah pada Yesus, sehingga ia menyuruh beberapa tua-tua Yahudi untuk meminta kesembuhan dari Yesus. Kita pun harus selalu menjadi orang yang mengandalkan kekuatan Tuhan! Berdoalah bagi tiap masalah kita, dan doakan juga setiap masalah orang lain...!

Kedua, Sadarilah bahwa ada kuasa di balik perkataan Tuhan!
Orang-orang Kristen sekarang ini banyak yang terpaku kepada figur, media, ataupun ornamen-ornamen yang bisa membuat mereka beriman. Mereka hanya mau di doakan oleh pendeta tertentu karena mereka pikir urapannya dahsyat. Ada juga yang tidak mau di doakan kalau tidak memakai minyak urapan. Memang semua itu tidak salah, namun adalah jauh lebih baik jika kita beriman tanpa menggunakan media apapun. Percayalah bahwa Yesus sendiri punya kuasa untuk menolong kita tanpa media yang berupa apapun!

Ketiga, Kita harus tahu mengenai hukum otoritas!
Si perwira menyadari bahwa ia memiliki bawahan yang akan tunduk pada segala perintahnya. Demikian pula ia sadar bahwa dirinya dan orang-orang lain adalah bawahan Yesus Kristus sendiri, dan kuasa apapun takluk pada-Nya. Karena itu ia percaya, bahwa Yesus yang memiliki otoritas atas segalanya itu mampu memusnahkan penyakit yang sedang di derita hambanya. Karena itu, sadarilah juga hal ini dan mari kita berserah penuh pada Sang Penguasa tertinggi yang murah hati itu.

Saudara-saudaraku, izinkanlah Yesus bekerja untuk menyatakan kuat kuasa-Nya di dalam setiap kehidupan kita, Tuhan Yesus memberkati!

Ringkasan khotbah Ps. Gordon Simaremare

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.