FIRST REFLECTION FROM THE BOOK OF EPHESIANS:
"My head is Christ"
EPHESIANS 1.22-23
" And hath put all things under his feet, and gave him to be the head over all things to the church, Which is his body, the fullness of him that filleth all in all."
Maybe for us it should come on for a wife to obey her husband, but sometimes there are also the wives who take over leadership in the family and as if they were the head of the family. If you let this happens means there is no proper order of the hierarchy within the family. But as true Christians we must understand exactly who is the "head" who are worthy to lead our lives, and He is Jesus himself (v. 22b).
Because we are His body, it is only logical for us to obey His commandments, and put Him above all things. Can our hands say to our heads, "Do not ask me to pick it!"? Of course can’t! But that's human. Sometimes we feel proud to do everything alone, but without the Lord Jesus as the head which always guide and lead us, we are just a pile of wooden sticks that fell into the hands of children who love to play as ninjas with swords. When finished playing, we will be thrown away! Imagine if we were a pile of wood that fell into the hands of a carpenter. We can be formed into a desk or a wardrobe that are beautiful and strong!
Therefore, if we only rely on our own power and fell into the sin of pride, the devil will use us for temporary pleasure. How to avoid it? Just realize the real authority of God! Make Jesus your "Carpenter" that can be shaped us as His beautiful tools. If we are already in His hands, the devil has no power over us. Understand this seriously and make Jesus as our true head. In this way, we can become much closer and easier to obey His will and authority, because the "head" of all of us are Christ. Hallelujah! (DH)
December 14, 2010
________________________________________________________________________________
RENUNGAN PERTAMA DARI KITAB EFESUS:
”KEPALAKU IALAH KRISTUS”
EFESUS 1:22-23
”Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”
___________________________________________________________________________
Mungkin bagi kita sudahlah semestinya bagi seorang istri untuk taat pada suaminya, namun terkadang ada juga istri-istri yang mengambil alih kepemimpinan dalam keluarga dan seakan-akan merekalah kepala keluarganya. Jika sampai hal ini terjadi berarti tidak ada susunan hirarki yang tepat dalam keluarga itu. Namun sebagai umat Kristen yang sejati kita harus paham betul siapa ”Kepala” kita yang layak untuk memimpin hidup kita, dan Dia adalah Yesus sendiri (ayat 22b).
Karena kita adalah tubuh-Nya, maka sudah sewajarnya bagi kita untuk mentaati segala perintah-Nya, dan mengutamakan Dia atas segala sesuatu. Apakah tangan kita dapat berkata kepada kepala kita, ”Jangan suruh aku mengambil barang itu!”? Tentu tidak dapat! Namun memang itulah manusia. Terkadang kita merasa sombong dan dapat melakukan segala sesuatunya seorang diri, padahal tanpa Tuhan Yesus sebagai kepala yang selalu membimbing dan memimpin kita, kita hanyalah tumpukan batangan kayu yang jatuh ke tangan anak-anak yang suka bermain pedang-pedangan. Setelah selesai dimainkan, kita aka dibuang begitu saja! Bayangkan kalau kita adalah setumpuk kayu yang jatuh ke tangan seorang tukang kayu. Kita dapat dibentuk menjadi sebuah meja atau lemari yang indah dan kuat!
Karena itu, jika kita hanya mengandalkan kekuatan sendiri dan jatuh dalam dosa kesombongan, iblis akan memakai kita untuk kesenangannya sementara, dan setelah itu kita dicampakkan ke api neraka. Bagaimana caranya supaya terhindar dari hal itu? Sadariilah otoritas Tuhan yang sesungguhnya! Jadikan Yesus ”Tukang Kayu”mu yang dapat membentukmu sebagai alat-Nya yang indah. Jika kita sudah ada di tangan-Nya, iblis tidak memiliki kuasa atas kita. Pahamilah dengan sungguh-sungguh dan jadikan Yesus sebagai kepala kita yang sejati. Dengan cara ini, kita bisa menjadi jauh lebih dekat dan mudah untuk taat pada kehendak dan otoritas-Nya, sebab ”Kepala” kita semua adalah KRISTUS. Haleluya! (DH)
Langit indah berwarna biru, dihiasi awan kelabu…
Burung-burung terbang dengan rapi, menghiasi langit yang sunyi…
Terpujilah Yesus yang Mahatahu, Dia Tuhan dan Rajaku...
Biarlah kehendakku menjadi mati, dan kehendak-Mulah yang jadi...
14 Oktober 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.