Minggu, 08 Mei 2011

ANGELOLOGI & DEMONOLOGI Part#3


D. Kediaman Para Malaikat

Berdasarkan yang dikatakan dalam buku Dasar Yang Teguh karya J. Wesley Brill, dalam Perjanjian Baru ada beberapa ayat yang menunjukkan bahwa tempat kediaman malaikat adalah di dalam surga (Markus 12:25; Lukas 1:19). Dalam Kejadian 28:12 dan Yohanes 1:51 dikatakan bahwa malaikat “naik turun”. Nyata dari ayat-ayat itu bahwa malaikat mempunyai hubungan yang erat sekali dengan dunia ini dan dunia ini menjadi tempat pekerjaannya.[1]

E. Organisasi Malaikat

Gary Kinnaman menceritakan dalam bukunya Malaikat Di Sekitar Kita mengenai seseorang bernama Dionysius yang terkadang dipanggil St. Denis yang meneliti dan membuat peringkat malaikat secara mendetil. Mulai dengan Alkitab, Dionysius menambahkan sedikit tahyul abad pertengahan mengenai dunia roh. Yang dihasilkan merupakan hirarki makhluk-makhluk roh yang rumit tetapi menarik secara esensi membentuk pandangan orang-orang Kristen tentang para malaikat selama berabad-abad.[2] Namun harus kita sadari bahwa ada hal-hal mengenai malaikat dalam Alkitab yang secara jelas dibeberkan, dan ada juga hal-hal yang hanya bisa dispekulasikan. Buruknya hal-hal yang semata-mata dispekulasikan oleh manusia adalah dapat munculnya pandangan yang menyesatkan.[3]

Karenanya, kita tidak akan mencoba-coba untuk menduga-duga secara sembarangan mengenai hal-hal yang masih merupakan misteri dari kehidupan malaikat. Hanya hal-hal yang cukup kejelasannya saja akan kita bahas mengenai organisai para malaikat.

I. Jumlah Para Malaikat

Lukas 20:36 berkata bahwa malaikat tidak mengalami kematian. Dan di pembahasan mengenai gender malaikat sebelumnya kita telah mengetahui bahwa malaikat tidak beranak dan melahirkan. Jadi, jumlah malaikat dari jaman dahulu sampai sekarang tidak pernah bertambah ataupun berkurang (kecuali pengurangan yang disebabkan malaikat pemberontak yang akan kita bahas di bab selanjutnya). Jadi, berapa jumlah mereka sesungguhnya?

Yesus pernah berkata bahwa Ia dapat memanggil dua belas pasukan malaikat untuk datang menolong-Nya (Matius 26:53). Dua belas pasukan/legion malaikat berarti berjumlah 72.000 malaikat (satu legion = 6.000 malaikat). Namun, Ia hanya mengatakan bahwa Ia dapat memanggil malaikat sebanyak itu, bukan berarti 72.000 malaikat itu sudah merupakan semua stok malaikat yang ada di surga. Wahyu 5:11 dan Daniel 7:10 mengungkapkan bahwa ada berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa malaikat di surga. Ayat-ayat lainnya, seperti 2 Raja-raja 6:17, Mazmur 68:18, dan Ibrani 12:22 mengatakan ada beribu-ribu jumlah mereka. Dan ayat terakhir ini akan sekaligus menjadi kesimpulan saya mengenai jumlah malaikat, “Dapatkah dihitung pasukan-Nya? Dan siapakah yang tidak disinari terang-Nya?” (Ayub 25:3) Ya, betul sekali, jumlah mereka tidak dapat dihitung oleh manusia. Setidaknya untuk saat ini.

II. Jenis-Jenis Malaikat

1. Mikhael, Penghulu Malaikat

Arti namanya “Siapakah yang seperti Allah?”. Kita sering mendengar mengenai malaikat yang satu ini, karena ia adalah penghulu (pemimpin) para malaikat, dan namanya cukup terkenal. Betulkah Mikhael merupakan pemimpin para malaikat? Ayat-ayat di dalam Yudas 1:9, Daniel 10:13, 21, dan Daniel 12:1 merupakan bukti jelas dari pernyataan ini. Lagipula Mikhael memiliki pasukan tempur malaikatnya sendiri (Wahyu 12:7). Rupanya penghulu malaikat hanya ada satu, karena itu Paulus merasa tidak perlu menuliskan namanya ketika ia membahas mengenai penghulu malaikat di dalam 1 Tesalonika 4:16.

Dari sejarah ayat-ayat yang pernah ditulis, berikut beberapa pekerjaan dari Mikhael yang jelas dinyatakan; Pertama, dalam kitab Daniel ia adalah pemimpin yang melindungi dan mensejahterahkan Israel. Kedua, dalam Tesalonika ia menyambut kedatangan Kristus dengan berseru. Ketiga, dalam Yudas 1:9 nampaknya ia diberi tugas untuk menguburkan mayat Musa (lihat juga Ulangan 34:5-6). Dan terakhir, ia bertugas melawan dan mengalahkan si naga, yakni ular tua dengan arena pertempurannya di surga sendiri. Dan kitab Wahyu mengatakan bahwa naga tersebut bersama para malaikat jahatnya berhasil dikalahkan.

2. Kerubim

Sekarang kita mau melirik kepada makhluk surgawi lainnya, yakni kerubim. Kerubim muncul di banyak bagian dalam Alkitab kita, diantaranya adalah Kejadian 3:24; 2 Raja-raja 19:15; Yehezkiel 1, 10:1-20, 28:14-16. Dari deskripsi fisik para kerub dalam Yehezkiel 1 dan 10, kita mendapatkan gambaran bahwa kerub berwajah empat, yaitu wajah lembu, singa, manusia, dan elang. Mereka memiliki empat sayap dan dibawahnya terdapat tangan manusia. Kemudian telapak kaki mereka seperti kuku lembu yang digosok mengkilap. Nampaknya juga tubuh mereka dikelilingi oleh cahaya seperti api yang menyala.

Dari kisah di Kejadian dan kisah mengenai tutup pendamaian yang dihiasi oleh para kerub, kita dapat mengambil perkiraan kasar mengenai pekerjaan kerub yaitu sebagai pelindung sesuatu. Di Kejadian kerub diperintahkan Allah melindungi pintu masuk menuju Taman Eden dengan pedang yang menyala. Sedang kerub dipakai sebagai hiasan yang menudungi (melindungi) tabut perjanjian Allah diatas tutup pendamaian. Penggunaan kerub-kerub sebagai hiasan dalam Kemah Suci dan Bait Suci mungkin juga menunjukkan fungsi mereka sebagai pelindung (Keluaran 26:1-37, 36:8-38; 1 Raja-raja 6:23-29).[4] Itulah yang dikemukakan oleh Charles Ryrie. Nampaknya para kerub berada dibawah takhta Allah (1 Samuel 4:4, Mazmur 80:2 dan 90:1). Dan jika makhluk di dalam Wahyu 4:6-8 adalah juga kerub, berarti mereka juga bertugas senantiasa memuji-muji Tuhan Allah Yang Mahakuasa. Sebagai tambahan, gambar-gambar kerub juga akan menjadi bagian dari Bait Suci Kerajaan Seribu Tahun (Yehezkiel 41:18-20).

3. Serafim

Serafim muncul namanya hanya dua kali dalam keseluruhan Alkitab, yakni di dalam Yesaya 6:2 dan 6. Serafim jelas sekali berbeda dengan kerubim. Pertama dari bentuknya. Kerubim dideskripsikan sebagai makhluk berkepala empat yang nampaknya mengerikan. Namun para serafim hanya dikatakan bersayap enam; dua sayap dipakai menutupi muka mereka, dua menutupi kaki, dan dua dipakai untuk melayang-layang. Nampaknya muka mereka bukan merupakan muka yang aneh bagi Yesaya, karena seandainya muka serafim seunik muka kerubim, Yesaya pastilah menuliskannya.

Perbedaan kedua adalah posisi mereka di dekat Allah. Allah dikatakan bersemayam di atas para kerub, sedangkan serafim berdiri di atas Allah. Saya bisa membayangkan bahwa serafim bukanlah makhluk yang besar, melainkan makhluk kecil. Karena akan nampak tidak wajar jika ada makhluk berukuran besar melayang di atas Allah yang duduk di takhta-Nya.

Kesamaannya dengan kerub adalah serafim juga memuji-muji Allah, memuji kekudusan-Nya. Pada ayat 6-7 serafim mendapat tugas untuk menguduskan hamba Allah, yaitu Yesaya, dengan menyentuhkan bara ke mulut Yesaya. Selain semua hal ini, tidak ada informasi lebih mengenai kehidupan para Serafim.

4. Ophanim

Nama ophanim terambil dari kata Ibrani “אְוּפַּנים”. Kata ophan berarti roda dalam bahasa Ibrani. Sesungguhnya apakah ophanim ini? Ophanim diceritakan sebanyak tiga kali hanya dalam Perjanjian Lama, yaitu di Daniel 7:9, Yehezkiel 1:15-21, dan 10:6-19. Berdasarkan Daniel 7:9, beberapa penafsir memperkirakan bahwa ophanim (yang dijuluki sebagai “The wheels of Gagallin”) adalah roda dari takhta yang bertugas menjadi tempat duduk-Nya Allah.[5] Namun jika dilihat dari kitab Yehezkiel, nampaknya kenyataannya bukan seperti itu. Yehezkiel berkata bahwa ophanim selalu mengikuti kemanapun kerubim pergi, sebab roh dari para kerubim ada di dalam para ophanim. Jadi tidak mungkin jika ophanim adalah roda dari takhta Allah sekaligus roda yang selalu mengikuti kerub kemanapun.

Bentuk ophanim aneh dan sulit dideskripsikan atau dibayangkan karena bentuknya tidak biasa. Mereka muncul sebagai roda di dalam roda yang berkilaukan permata pirus, dan pinggiran rodanya diselubungi oleh ratusan mata.[6] Roda-roda mereka berlapis-lapis, dan gerakan mereka selalu mengikuti kerub. Namun jika ophanim muncul pada zaman sekarang, makhluk ini akan dianggap sebagai Unidentified Flying Object (objek terbang yang tidak dikenal) atau UFO. Ya, betul sekali, ada pandangan unik yang menganggap bahwa ophanim adalah UFO.

Bahkan Billy Graham mengakui bahwa “dalam beberapa penampakan yang dilaporkan, UFO-UFO secara mengherankan memiliki penampilan seperti malaikat-malaikat.”[7] Dalam suatu artikel yang diawali dengan riset yang baik dalam Spiritual Counterfeits Journal, Mark Albrecht dan Brooks Alexander melaporkan bahwa UFO-UFO biasanya bersinar, bercahaya, dan sangat halus/ringan; mereka seringkali memamerkan lampu-lampu yang berkedip dan lampu-lampu pencari yang kuat dan menyilaukan.” (Diselubungi dengan mata? Seperti roda-roda kerubim?)[8]. Itulah hal-hal yang didapatkan oleh Gary Kinnaman dalam kepengarangan buku Malaikat Di Sekitar Kita.

Lanjut lagi, beberapa saksi mata mengatakan bahwa benda terbang yang mereka lihat terasa seperti makhluk hidup dan bukan sekadar pesawat luar angkasa mekanis biasa. Namun apa benar bahwa ophanim sesungguhnya adalah UFO? Kalau iya, mengapa selama ini penampakan-penampakan UFO cenderung membawa orang menjauh kepada Tuhan? Mereka tidak membawa kebaikan sama sekali, malah membimbing banyak orang menuju penolakan akan keberadaan Tuhan. Ada tawaran jawaban atas permasalahan ini. Yaitu bahwa mungkin saja penampakan UFO yang terlihat selama ini adalah sebuah rekayasa belaka dari manusia sendiri atau mereka adalah bagian dari malaikat jahat yang telah jatuh dari surga dan dipakai si malaikat jahat/iblis untuk menjauhkan manusia dari Tuhan. Keputusan memilih ada di tangan kita sendiri. Yang manapun jawabannya, UFO bukanlah bagian dari malaikat Allah.

5. Dua Puluh Empat Tua-Tua

Mereka muncul hanya di dalam kitab Wahyu (4:4, 7:11-14, 19:4-9). Mereka berpakaian putih dan memakai mahkota emas di kepala. Siapakah mereka? Ada orang yang menafsirkan bahwa mereka adalah dua belas anak Israel dan dua belas murid Yesus. Namun pandangan ini nampaknya salah, karena mustahil Yohanes yang menjadi penulis kitab Wahyu ini tidak menyadari kalau dirinya sendiri ada di antara dua puluh empat tua-tua. Nampaknya mereka sesungguhnya adalah bagian dari kelas malaikat-malaikat lainnya yang tentu saja kita tidak ketahui jabatannya. Barangkali kita dapat menganggap bahwa dua puluh empat tua-tua itu sebagai senator-senator surga, kelompok malaikat Allah yang memerintah.[9]

6. Gabriel

Arti namanya “Manusia Allah” atau “Kekuatan Allah”. Ia muncul secara khusus kepada seseorang sebanyak tiga kali, yaitu kepada Daniel, Zakaria, dan Maria. Kepada Daniel sebanyak dua kali ia muncul dalam pasal 8:16 dan 9:21-27. Yang pertama untuk mengartikan penglihatan yang dilihat Daniel, dan yang kedua untuk memberikan pengertian dan juga menyampaikan pesan nubuatan kepada Daniel. Lalu kepada Zakaria dalam Lukas 1:19 untuk menyampaikan pesan kelahiran Yohanes Pembabtis, dan terakhir kepada Maria dalam Lukas 1:26-38 untuk memberitakan kabar paling menggembirakan sepanjang masa, yaitu bahwa Maria akan mengandung Yesus Sang Juruselamat.

Gabriel tidak pernah disebut sebagai Penghulu Malaikat, dan jika dilihat dari perannya terhadap tiga tokoh Alkitab tersebut, nampaknya pekerjaan Gabriel tepat seperti arti kata ‘malaikat’, yaitu ia bertugas sebagai pembawa pesan dan berita. Tidak ada pekerjaan lain yang tercantum di Alkitab yang dilakukan Gabriel selain menyampaikan nubuatan Allah.



[1] J. Wesley Brill, Dasar Yang Teguh (Bandung: Yayasan Kalam Hidup) 291.

[2] Gary Kinnaman, Malaikat Di Sekitar Kita (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1994) 7.

[3] Ibid, 8.

[4] Charles C. Ryrie, Teologi Dasar (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1992) 171.

[5] http://en.wikipedia.org/wiki/Ophan

[7] Gary Kinnaman, Malaikat Di Sekitar Kita (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1994) 162.

[8] Ibid.

[9] Ibid, 155.